Halmaherapedia— Madrasah di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia menggalakkan gerakan literasi di tengah proses digitalisasi di berbagai bidang saat ini. Gerakan Literasi Madrasah (Galatama) dihadirkan menjadi penyemangat baru dalam dunia pendidikan di bawah Kementerian Agama.
Tidak hanya mendorong kebiasaan membaca dan menulis, juga sebagai upaya mewujudkan sekolah unggulan sebagai ciri khas Madrasah di Maluku Utara. Setidaknya upaya ini untuk menjawab kekhawatiran menurunnya literasi saat ini. Misalnya berhubungan dengan lemahnya penguasaan bahasa asing, serta rendahnya kemampuan baca tulis Al-Qur’an di kalangan pelajar.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, H. Amar Manaf, dalam kegiatan pelatihan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Kota Ternate, Senin (21/07/2025) mengingatkan Galatama tak sekadar program tambahan, tetapi gerakan yang harus menjadi agenda utama di setiap madrasah. “Ini adalah bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan generasi bangsa,” jelas Amar Manaf.
Dijelaskan, ada tiga fokus Galatama yakni menumbuhkan kecintaan membaca, meningkatkan kecakapan berbahasa asing, serta membiasakan siswa lancar baca tulis Al-Qur’an. Tiga hal ini adalah fondasi penting dalam membentuk karakter dan kompetensi masa depan. Diharapkan madrasah menjadi pelopor lahirnya generasi yang gemar membaca, memiliki nalar kritis, serta mampu berinovasi dalam berbagai bidang.
“Inilah visi kita tentang madrasah unggulan. Galatama menjadi jalan strategis menuju ke sana,” harapnya. Untuk merealisasikannya akan diadakan Festival Galatama yang wajib diikuti seluruh madrasah di Maluku Utara.
Ada berbagai perlombaan kreatif seperti pidato dalam bahasa Inggris dan Arab, membaca Al-Qur’an, serta lomba menulis esai bertema Islami. Diharapkan seluruh ASN Kemenag, terutama guru madrasah menjadi penggerak di satuan kerja masing-masing. “Mari jadikan Galatama sebagai budaya baru di madrasah,” tutupnya.(aji/edit)
















