Foshal-KPU Malut Gelar Literasi Politik Pemilih Pemula di Alam Terbuka

Politik69 Dilihat
banner 468x60

Halmaherapedia– Forum Studi Halmahera (Foshal) sebuah lembaga non pemerintah konsen dalam isu -isu lingkungan, demokrasi  dan perempuan,  bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara menggelar sosialisasi   bagi pemilih pemula jelang Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak  pada 27 November 202e4 mendatang. Kegiatan  yang  digelar di alam terbuka itu dipusatkan di  kawasan ekowisata  Pulo Tareba, Kelurahan Takome, Kota Ternate, Maluku Utara.

Bertema “Literasi Politik dan Partisipasi Pemilih Pemula” ini diadakan pada Sabtu, (2/11/2024) para  milineal dan gen Z itu menikmati suasana alam terbuka  sambil mendapatkan  informasi dan pengetahuan tentang pentingnya menyalurkan aspirasi dalam momentum politik ini. Kegiatan ini  menghadirkan dua pembicara, yaitu akademisi Universitas Muhammadiyah  Dr Julfi Jamil dan Nurkholis Lamaau dari kalangan jurnalis.

banner 336x280

Julfi kesempatan itu menyoroti pentingnya pemilih pemula dalam konteks pemilu mendatang. Menurutnya, jumlah pemilih pemula tahun ini sangat signifikan, sehingga menarik perhatian para calon menjadikan mereka sebagai sasaran prioritas.

“Pemilih pemula adalah kelompok yang fenomenal dan menjadi daya tarik bagi calon-calon. Namun, mereka sering kali belum memiliki pemahaman yang mendalam dalam menentukan pilihan berdasarkan analisis yang kritis,” ungkap Dr. Jamil.

Ia menekankan pentingnya pemahaman generasi muda tentang latar belakang dan visi para calon pemimpin, agar dapat memilih dengan bijak.

“Generasi muda harus benar paham, apalagi pemilih pemula,  syarat  menjadi pemilih yang cerdas itu harus punya pemahaman terkait latar belakang serta gagasan setiap calon pemimpin kita kedepan bagaimana, juga harus tau kondisi sosial kemasyarakatan kita seperti apa. Agar punya dampak yang baik ke depan, sehingga penting pendidikan atau edukasi semacam ini,”tuturnya

“Generasi muda harus memahami kondisi sosial masyarakat dan gagasan calon pemimpin ke depan. Pendidikan politik seperti ini sangat penting agar punya dampak yang baik ke depan, sehingga penting pendidikan atau edukasi semacam ini,” tambahnya.

Sementara itu, Nurkholis Lamaau menjelaskan bahwa pemilih pemula memiliki kerentanan yang lebih tinggi dalam hal pengaruh politik, terutama di era digital saat ini.

Ia mengungkapkan bahwa pemilih muda sering kali mudah terpengaruh oleh kampanye di media sosial, yang kadang kala tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya.

“Calon pemilih atau pemilih pemula ini mereka masih begitu terbuka, ada kelemahan-kelemahan tertentu yang mudah dipengaruhi, era digital saat ini, semua para kandidat menggunakan media untuk mempengaruhi para pemilih pemula ini, potensinya begitu besar,” jelasnya.

Selain itu, ia menyatakan bahwa literasi media juga sangat penting untuk mengatasi pengaruh tersebut.

“Di era ini, media menjadi sarana yang sangat berpengaruh,” jelasnya.

Pemilih pemula, kata dia, harus membekali diri dengan kemampuan literasi agar mampu menganalisis informasi secara kritis dan memahami rekam jejak calon pemimpin yang sebenarnya.

“Momentum politik kali ini, media menjadi saluran informasi yang didesain sedemikian rupa, juga menjadi sarana paling berpengaruh,” pungkasnya.(aji/rilis)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *