Miris, Jalan Milik Provinsi Malut Ini Seperti untuk Goroba Sapi

banner 468x60

Masuk Ruas  Dehepodo- Saketa,  Sempat Jadi Sumber Suap Pejabat

Halmaherapedia — Kondisi ruas jalan sejumlah wilayah terutama di pulau Halmahera Maluku Utara sangat memperihatinkan. Bahkan terbilang miris. Seperti  di Kabupaten Halmahera Selatan saat ini.  Ruas jalan  di bawah tanggung jawab pemerintah provinsi   itu   bahkan hancur lebur.

banner 336x280

Di Kecamatan Gane Barat  Utara hingga Gane  Barat    dan ke Gane Selatan  tidak hanya rusak tetapi sebagian  juga belum tembus.  Jalan  yang masuk ruas pekerjaan Dehepodo –Saketa itu, di bagian Utara  belum dilakukan pengaspalan secara keseluruhan.

Sementara di Gane Barat Tengah yang sudah diaspal, kondisinya memprihatinkan. “Tak ubahnya jalan goroba sapi (jalan gerobak sapi,red),” ujar Junaidi Salim warga Gane Barat.  Karena prihatin dengan jalan yang hancur lebur itu, Junaidi lalu mengabadikan gambar dan menyebarluaskan melalui media social.

Dihubungi Halamaherapedia.com pada Rabu (8/5/2024) dia mengaku  mengabadikan gambar  kondisi jalan itu bertepatan Hari Pendidikan 2 Mei 2024 lalu. Jalan yang berbecek dan berkolam saat hujan itu sangat sulit  dilewati kendaraan.  “Ruas jalan rusak yang saya abadikan itu antara Desa Cango dan Saketa,” katanya.

Dari informasi yang dihimpun Halmaherapedia ruas jalan ini dikerjakan bertahap sejak 2018 lalu. Sayang pekerjaan jalan itu belum cukup 10 tahun  sudah sangat memprihatinkan.   Ruas jalan Saketa- Dehepodo  untuk bagian utara berbatasan dengan Tidore Kepulauan sampai saat ini belum tuntas diaspal.  Begitu juga jembatan  belum seluruhnya dikerjakan. Di beberapa desa  masih menggunakan jembatan darurat agar kendaraan bisa   lewat.

Sekadar diketahui ruas jalan Dehepodo- Saketa  sempat menjadi sorotan public Maluku Utara karena  pada awal 2024  lalu mantan Gubernur Maluku Utara AGK ditahan KPK terkait kasus suap salah satunya adalah tender ruas jalan Dehopodo- Saketa. Sesuai pendalaman penyidik  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  ada aliran uang suap yang diterima   adlaah proyek pengadaan barang dan jasa serta perizinan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara.

Kala itu  AGK diduga dalam jabatannya selaku Gubernur Maluku Utara ikut serta menentukan siapa saja kontraktor yang akan dimenangkan dalam lelang proyek. Besaran berbagai nilai proyek infrastruktur jalan dan jembatan di Pemprov Maluku Utara   pagu anggarannya lebih dari Rp500 miliar. Pembangunan itu adalah jalan dan jembatan ruas Matuting-Rangaranga, serta pembangunan jalan dan jembatan ruas Saketa-Dehepodo.

Dari proyek-proyek tersebut, AGK menentukan besaran yang menjadi setoran dari para kontraktor. Saat ini kasusnya memasuki proses persidangan  sementara  beberapa yang diduga terlibat sudah divonis.(aji/red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *