Halmaherapedia— Ribuan warga di Kabupaten Halmahera Selatan dievakuasi ke sejumlah lokasi yang telah disiapkan. Warga yang dievakuasi itu karena terdampak banjir pasca hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Halmahera Selatan sejak Sabtu (21/6/2025) hingga Minggu (22/6/2025) dini hari.
Para korban terdampak banjir dievakuasi di sejumlah titik baik itu rumah ibadah maupun sekolah yang tidak terdampak banjir. Untuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama di lokasi pengungsian Pemerintah Daerah telah membangun dapur umum di beberapa titik lokasi.
Dampak bencana hidrometeorolgi ini benar benar dirasakan masyarakat Pulau Bacan dan Halmahera Selatan umumnya. Hamper semua desa di pulau Bacan direndam banjir akibatnya 1.522 rumah terendam dan 13.965 orang mengungsi. Warga saat ini butuh mendesak makanan siap saji, selimut, terpal, tikar, pakaian, serta perlengkapan bayi dan balita. Karena itu juga Pemerintah Pemkab Halsel menetapkan status tanggap darurat banjir selama 14 hari. Penetapan ini lewat surat keputusan (SK) nomor 154 tahun 2025 yang ditandatangani oleh Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam.
“Bupati Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari, terhitung sejak 22 Juni hingga 7 Juli 2025,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (23/6/2025). Warga terdampak banjir dievakuasi di empat titik pengungsian, yakni di kantor BPBD, Masjid Raya Al-Khairat, Masjid Sultan Bacan, dan SMP Negeri 1 Bacan. Dapur umum juga telah didirikan di Lapangan Merdeka Labuha dan Desa Amasing Kota Utara.
“Sebanyak 4.182 kepala keluarga (KK) atau 13.965 jiwa mengungsi ke lokasi aman,” bebernya.
Dalam laporan BNPB, banjir turut mengakibatkan empat rumah mengalami rusak berat dan tiga rusak ringan. Selain itu dua jembatan rusak berat, satu jembatan rusak ringan, dan satu bronjong sepanjang 40 meter mengalami kerusakan. Tinggi muka air tercatat berkisar antara 20 hingga 150 cm di sejumlah titik terdampak,” tambah Muhari.
Sebelumnya diberitakan, banjir terjadi sejak hujan deras melanda Halmahera Selatan pada Sabtu (21/6) pukul 16.00 WIT hingga Minggu (22/6) pukul 04.30 WIT.
Banjir merendam 5 kecamatan di Halsel, yakni Bacan, Bacan Selatan, Gane Barat, Gane Timur, dan Gane Timur Selatan. “Satu balita berusia dua tahun dinyatakan meninggal dunia setelah terbawa arus, dan satu orang mengalami luka akibat sengatan listrik,” ungkap Muhari. Ketinggian muka air tercatat berkisar antara 20 hingga 150 cm di sejumlah titik terdampak. Sejumlah pengungsi saat ini masih perlu dukungan logistik. “Adapun kebutuhan mendesak meliputi makanan siap saji, selimut, terpal, tikar, pakaian, serta perlengkapan bayi dan balita,”pungkasnya.(aji/edit)