Pulau Obi Dikuras Tapi Dianaktirikan

Anggaran  Pembangunan hanya Rp31 Miliar dari Total 425M DBH Halsel  

banner 468x60

Halmaherapedia–-Pulau Obi adalah salah satu wilayah   yang menjadi penyumbang  pendapatan terbesar  di Kabupaten Halmahera Selatan. Meski demikian, dari dana yang diterima daerah Obi dalam bentuk  Dana Bagi Hasil (DBH)  hanya secuil  dikembalikan untuk membangun sarana prasarana yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Setidaknya gambaran kondisi ini disampaikan Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Halmahera Selatan Rustam Ode Nuru saat menyampaikan pandangan akhir fraksi Partai Golkar  dalam Paripurna Ranperda Pertanggung Jawban  pelaksanaan APBD  tahun anggaran  2024 Senin (16/6/2025) belum lama ini.

banner 336x280

Menurut Rustam saat membacakan tanggapan akhir fraksi   itu,  Pemerintah  Kabupaten  Halmahera  Selatan  saat ini mengucurkan  anggaran melalui  APBD ke Obi  hanya sebesar  Rp31,6 miliar.

“Kami  hargai dan mengapresiasi  Pemkab Halmahera Selatan. Hanya saja  dari Rp31,6 miliar yang diterima dan masuk ke Obi  tidak berbanding lurus dengan  dana transfer dalam bantuk Pajak Industri  yang besarnya Rp425 miliar pada  2025 ini,” jelas Rustam.

Hal ini menurut Rustam,  menunjukan ada   disparitas pembangunan di Pulau Obi. Padahal katanya, Obi adalah salah satu penyumbang DBH terbesar di Halmahera Selatan.

Rustam mencontohkan saat ini sejumlah sarana pendukung wilayah pulau Obi seperti jalan dan jembatan sebagai  akses penghubung  antardesa  sekaligus menjadi sumbu dan cikal bakal pusat ekonomi baru   di Pulau Obi, masih   jauh dari  harapan semua orang Obi.

“Bagi kami Obi yang menjadi penyumbang  kontribusi  bagi negara dan daerah itu  hanya menjadi cerita dan diskusi para aktivis pegiat lingkungan  dan praktisi di kampus.  Sementara kenyataanya warga yang mendiami  Pulau yang penyumbang  setiap hari warganya hanya menghirup udara kotor dari cerobong pabrik dan  dampak banjir,” cecarnya.

Karena kenyataan itu, melalui penyampaian akhir fraksi itu melalui  meminta kepada pemerintah daerah  agar membuat  langkah langkah strategis terkait dengan  percepatan  pembangunan di Pulau Obi. Ini harus  dilakukan seimbang oleh pemerintah. Karena selain sumber pendapatan dari Obi juga dampak  kerusakannya ditanggung oleh Pulau Obi dan masyarakatnya. “Karena itu harus berimbang antara yang dirusak dengan dana yang dikembalikan kepada masyarakat,” tutupnya. (aji/edit)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *