Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03% pada 2024, sedikit melambat dibandingkan 5,05% pada 2023. Namun secara wilayah pertumbuhan ekonomi tertinggi dialami oleh dialami dua wilayah yakni Papua dan Maluku secara keseluruhan sebesar 7,81%. Adapun, ekonomi Pulau Sulawesi tumbuh sebesar 6,18%; Pulau Kalimantan sebesar 5,52%; Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,04%; dan Pulau Jawa sebesar 4,92%. Selanjutnya, kelompok provinsi di Pulau Sumatera tumbuh sebesar 4,45%.
Dikutip dari CNBC.com dijelaskan bahwa, sumber utama tingginya angka pertumbuhan ekonomi itu karena adanya industri ekstraktif nikel.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi semua kelompok pulau tercatat kondusif walaupun dibayangi tekanan global geopolitik dan internal dalam negeri. Adapun, sumber pertumbuhan di Maluku dan Papua dimotori oleh sektor pertambangan. Hal ini sejalan dengan proyek hilirisasi di dua pulau tersebut.
“Pertumbuhan ekonomi 2024, berdasarkan provinsi tercatat yang paling tinggi adalah Papua Barat, dan yang terendah di provinsi kepulauan Bangka Belitung,” papar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/2/2025).
Amalia mengatakan pulau Jawa masih mewarnai struktur perekonomian Indonesia secara spasial selama tahun 2024 dengan kontribusi sebesar 57,02%. Ekonomi pulau ini tumbuh sebesar 4,92% pada 2024.
“Untuk pulau Jawa sumber utama dari lapangan usaha industri pengolahan perdagangan dan konstruksi,” kata Amalia. Sementara itu, Pulau Sumatera tumbuh sebesar 22,12%. Pertumbuhan ini ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi. Lalu, ekonomi Pulau Kalimantan sebesar 8,24% dan dimotori oleh pertambangan.
Untuk angka pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua yang pertama diraih oleh Provinsi Papua Barat dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 2,58% disusul Maluku Utara sebesar 2,01 persen. Sementara Papua Tengah 1,33 persen sementara provinsi lainnya di Maluku dan Papua hanya o,62 persen diraih provinsi Papua,sementara Provinsi Maluku ekonominya tumbuh hanya 0,57 persen. Usaha yang mengkeret naiknya pertumbuhan itu dari sektor pengolahan yakni pertambangan dan perdagangan.
