Tanam Pohon MPTS dan Padi Serentak di Sahu Halbar 

Daerah, Headline84 Dilihat
banner 468x60

Gerakan Tanam Pohon MPTS dan  Padi  Serentak di Jailolo

Halmaherapedia— Program pemerintah  dalam bentuk menanam pohon dan tanaman pangan   (agroforestry)  dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia Selasa (4/2/2025). Penanaman ini di Maluku Utara dipusatkan di Desa  Taraudu Kecamatan Sahu  Timur Kabupaten Halmahera Barat.

banner 336x280

Kegiatan gabungan dua kementerian yakni Kementerian Pertanian dan Kehutanan yang ikut dihadiri dua Menteri yang dipusatkan di  Indramayu  Jawa Barat   itu  diikuti secara live di 21 titik di Indonesia  termasuk di Maluku Utara. Penenanaman serentak ini dilakukan untuk padi lahan kering dan  tanaman  Multipurpose Tree Species (MPTS)  yakni tanaman yang punya yak fungsi, seperti menghasilkan buah, daun, dan kayu.

Untuk kegiatan ini itanam 800 pohon  MPTS terdiri dari  400 pohon mangga dan 400 pohon rambuatan. Semenara  untuk padi ditanam 20 kilogram benih padi inpago 1 fortiz. Selain itu warga yang tergabung dalam kelompok tani  turut menanam padi lokal yang biasa ditanam warga setempat.  Penanaman     difokuskan untuk lahan seluas kurang lebih 3 hektar.

Dalam proses penanaman ini dihadiri juga perwakilan Kementerian Kehutanan dan pejabat balai wilayah di bawah Kementerian kehutanan di Maluku dan Maluku Utara  serta  Pemerintah Provinsi diwakili Asisten I Gubernur Kadri Laetje  bersama  Bupati Halmahera Barat James Uang.

Kadri mewakili gubernur menyampaikan Pemprov Malut berkomitmen mendukung penuh program dalam hal  ketahanan pangan.  Karena itu akan dilakukan  monitoring terkait program ini.

“Soal ini sudah menjadi agreement (perjanjian)    bersama dua sektor ini secara nasional.  Maka kita  sambut  baik agar dijalankan oleh dinas pertanian dan kehutanan secara baik,” katanya.  Dia juga  bilang,  kepala daerah  akan  mengambil peran penting. Caranya  dengan  bekerja sama sehingga  program ini dapat berhasil.

Sementara salah satu petani yang  juga ketua kelompok tani James Bassay (63), menyambut baik kegiatan ini. Bagi dia setidaknya kegiatan menanam pohon dan padi ini,  sebagai bagian dari menghidupkan kembali budaya menanam padi orang Sahu yang perlahan mulai ditinggalkan para petani.  Dia bilang, menanam padi ini adalah tradisi mayarakat Sahu, yang dalam 15 tahun ini sudah  semakin ditinggalkan.

“Memang masih ada yang menanam, tapi tersisa satu dua petani, sementara dulu semua orang turun ke kebun untuk menanam. Karena itu beras juga jarang   beli. Tapi sekarang semuanya dibeli karena  tidak ada lagi yang menanam,” katanya.

Harapannya  apa yang dilakukan ini kembali memicu masyarakat   menanam padi yang selama ini dijalankan para leluhur  turun temurun.  “Ini hanya contoh,  kita  berharap pemerintah  desa ikut mendorongnya sehingga  warga bisa  turun lagi ke kebun menanam padi sebagai sumber pangan masyarakat,” harapnya.(aji/edit)      

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *