Halmaherapedia— Kecamatan Pulau Batang Dua adalah salah satu wilayah di Kota Ternate dan termasuk pulau terluar dari Maluku Utara. Wilayah dengan dua pulau, yakni Tifure dan Mayau ini berbatasan langsung dengan Bitung provinsi Sulawesi Utara.

Keberadaanya yang jauh dari akses pusat pemerintahan, ikut berdampak pada penyediaan infrastrukturnya. Kenyataan ini bisa dilihat dari ketiadaan pelabuhan dan akses jalan antardesa sepeti dari Bido ke Perum Mayau dan Lelewi yang rusak parah. Jalan keliling pulau yang menghubungkan antar desa itu sangat memprihatinkan. Lobang-lobang menghiasi sepanjang perjalanan dari Kelurahan Mayau sampai ke Bido atau sebaliknya. Hal yang sama terlihat dari kelurahan Bido menuju kawasan Keramat Pelabuhan Fery di Kecamatan Batang.
Jalan keliling sepanjang 20,832 kilometer itu sangat memprihatinkan dan sudah dirasakan hampir 25 tahun ini “Jalan ini dibangun oleh Walikota almarhum Pak Syamsir Andili dan sebagian dibangun oleh WaliKota almarhum Burhan Abdurahman. Setelah itu tidak diperhatikan hingga sekarang ini,” ujar Yeleks Tarusi warga Mayau. Karena kondisi jalan yang sangat memprihatinkan tersebut, mewakili warganya meminta pemerintah kota Ternate untuk segera bisa memperbaikinya. “Ini masalah serius yang dihadapi masyarakat. Kita butuh tangan wali kota Ternate bisa segera memperbaiki jalan kami. Ini juga satu-satunya akses jalan di Pulau Mayau yang sudah puluhan tahun rusak dan belum diperbaiki,” katanya.
Tidak hanya kondisi jalan yang memprihatinkan. Di wilayah ini juga tidak memiliki dermaga. Warga sangat menderita saat datang musim angin selatan. Pasalnya di depan kelurahan Lalewi, Mayau dan Perum sangat bergelombang. Salah satu desa yang bisa disinggahi kapal yakni di Desa Bido. Saat musim angin selatan, laut desa Bido sangat tenang.
Jika ada warga yang sakit dan hendak dirujuk ke Ternate harus melewati jalan yang rusak. Sampai di desa Bido masalah belum selesai. Sebab sebelum naik ke kapal, warga diangkut menggunakan perahu menuju ke kapal yang lego jangkar kurang lebih 1 mil dari pantai. “Kesulitan kami masyarakat jika ada yang sakit lalu dirujuk ke rumah sakit di Ternate maka harus lewat jalan rusak parah. Tiba di Bido dimuat lagi pakai perahu bermesin tempel untuk naik ke kapal,” keluh Yeleks.
Baginya, masyarakat Batang Dua sangat butuh pelabuhan laut yang memadai dan perbaikan jalan yang sudah bertahun-tahun rusak.
Pemerintah Kota Ternate di awal 2024 lalu sempat menjanjikan segera membangun sarana jalan di Batang Dua pada 2025 ini. Hanya saja janji itu belum terealisasi hingga kini saat mendampingi Sekretaris Daerah Kota Ternate membuka Musrembang di Mayau Kecamatan Pulau Batang Dua, Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Rus’an M. Nur Taib, menyampaikan, Kecamatan Pulau Batang Dua, Pulau Hiri dan Pulau Moti, merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Ternate melalui “Peduli BAHIM. Usulan infrastruktur di Pulau Batang Dua, Hiri dan Moti sebelumnya akan direalisasikan 2025 ini. Rus’an memastikan, pembangunan infrastruktur jalan umum termasuk pengembangan jalan tani untuk masyarakat di Pulai Batang Dua menjadi prioritas Pemerintah Kota Ternate.(*)
(Laporan Jurnalis Warga Hatta Hamjah dari Batang Du)
















