Halmaherapedia-Warga Kawasi Kecamatan Obi Halmahera Selatan, Maluku Utara gelar kerja bakti tiap Senin dan Kamis. Kerja tersebut dilakukan untuk membenahi sarana desa yang alami kerusakan.
merasa kecewa dengan perusahaan industry tambang yang beroperasi di desa mereka. Bentuk kekecewaan itu ditunjukan dengan bergotong royong memperbaiki berbagai sarana umum di desa itu yang alami kerusakan dan tidak diperhatikan perusahaan.
Kegiatan gotong royong itu dilakukan Senin dan Kamis setiap pecan. Bahkan sudah menjadi agenda rutin masyarakat. Kekecewaan mereka itu berhubungan dengan program CSR perusahaan dan janji Kepala Daerah, Hasan Ali Basam Kasuba pada 16 Mei lalu yang belum juga direalisasikan.
Kerja bakti Senin-Kamis seperti dilakukan pada Senin (26/5/2025) dengan bergotong royong menutupi lobang di jalan utama desa itu yang sudah lama rusak tetapi tak kunjung diperbaiki.
“Jangan bicara CSR kalau jalan di depan mata saja tidak ada kepedulian untuk diperbaiki. Di mana semua janji itu. Warga tidak minta fasilitas mewah, hanya jalan yang layak saja,” ujar Jemi Karteang, tokoh masyarakat Kawasi.
Kekecewaan warga tidak hanya tertuju kepada perusahaan. Mereka juga menyoroti janji Bupati Halmahera Selatan yang sebelumnya berkomitmen menyurati perusahaan menindaklanjuti masalah infrastruktur di Kawasi. Namun, janji sampai hari ini belum ada hasilnya.
“Janji Bupati belum juga ada realisasinya. Kalau tidak ada tindakan nyata, lebih baik tidak menjanjikan,” tambah Jemi kesal. Warga menilai sikap ‘cuek’ yang terjadi saat ini adalah bentuk pembiaran terhadap penderitaan masyarakat Kawasi. “Kami tinggal di sini, kami yang rasakan. Kalau bukan kami yang bergerak, tidak akan ada yang peduli. Perusahaan ambil hasil bumi, tapi jalan rusak saja dibiarkan. Ini ketidakadilan,” ujar Ahmad Sabar, Ketua Pemuda Desa Kawasi.
Karena itu dia berharap pemerintah daerah segera bersikap tegas terhadap perusahaan, bukan sekadar memberi janji. Mereka juga mendesak agar CSR tidak hanya jadi formalitas di atas kertas, tetapi dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Diketahui, saat ini warga Kawasi sebagian sudah dipindahkan ke kawasan eco village pemukiman yang dibangun oleh perusahaan. Sementara sebagian besarnya masih bertahan di desa Kawasi.