33 Tahun Derita Warga Trans Gane Timur Halmahera Selatan

Jalan Rusak, Target Lumbung Pangan  jadi  Kubangan Lumpur

banner 468x60

Halmaherapedia—  Warga transmigrasi yang menempati  4 satuan pemukiman (SP) di wilayah Kecamatan Gane Timur Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara saat ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Kondisi  miris ini mereka rasakan sudah hamper 33 tahun ini.

Warga  transmigrasi dari Jawa dan NTB  dan warga lokal  masuk kawasan trans ini  sejak  1992 hingga 1995.  Dalam kurun waktu selama itu, daerah transmigrasi yang digadang gadang jadi lumbung pangan itu,   fasilitas pendukung terutama akses jalan  nyaris tak pernah diperhatikan.

banner 336x280

Contoh paling nyata akses jalan saja  kini belum juga terselesaikan dengan baik.  Warga semakin menderita karena jalan yang dibangun rusak parah sehingga ketika datang hujan mereka tidak bisa memanfaatkan jalan itu. Akses   dari dan menuju ke Transmigrasi Gane Timur kondisinya berlubang dan berlumpur. Kondisi paling parah terlihat di jalan SP1 dan SP1B.  Jalanan seperti kubangan tempat permandian  kerbau. Kendaraan yang lewat juga terkubur dalam lumpur.

Berstatus jalan Kabupaten dengan panjang kurang lebih 17 kilometer dari Gurua Desa Lalubi menuju Desa SP Sumber Makmur.   “Masuk ruas jalan Gurua  Gane Timur — Samo Gane Barat Utara.  Beberapa tahun lalu, Pemerintah Kabupaten telah membangun jalan kurang lebih 7 km  namun sebagain besar sudah mengalami kerusakan. Sisanya berlobang dan berlumpur,” kata Asrul Lamunu warga Gane Timur pada Halmaherapedia.com, Rabu (7/5/2025).  Dia bilang  Pemkab Halsel saat menjadikan wilayah transmigrasi ini  lumbung pangan Halmahera Selatan, namun kenyataanya menjadi lumbung lumpur.

Di masa pemerintahan Bupati Bahrain Kasuba dibangun jalan ini hotmiks sepanjang kurang lebih 4 kilometer  namun kondisinya sudah rusak. Di masa pemerintahan Bupati almarhum Usman Sidik juga dibangun jalan lapen kurang lebih 2 kilometer juga kondisinya sama. Sisanya berlumpur dan berlobang. Kondisi paling parah ada di SP1 ke SP1B  begitu juga ke SP2  jalannya rusak parah.

Karena kondisi jalan  ini,  warga transmigrasi bergotong royong melakukan perbaikan. “Memang ada gotong royong menimbun jalan yang rusak, tapi ada keterbatasan  sehingga  masih banyak ruas jalan  rusak yang tidak bisa  diperbaiki,” jelasnya.

Ahmidin warga SP1 Trans Gane Timur mengeluhkan  kondisi jalan ini karena dia menjadi pusat akses warga.

“Jalan ini ialah satu-satunya akses keluar masuk warga. Anak yang berangkat dan pulang sekolah yang  distribusi hasil panen, hingga keluarga mengakses sarana kesehatan juga menggunakan jalan ini  yang berlumpur setiap harim,”  keluhnya.

Karena kondisi fasilitas akses jalan yang rusak parah ini  warga Transmigrasi  berharap ada perhatian khusus untuk pembuatan dan perbaikan jalan mereka. Larena keberadaan  jalan  yang baik   juga bagian dari membaiknya sumber penghidupan mereka untuk bisa mendistribusikan hasil tani ke Ibu Kota Kecamatan Gane Timur dan ke Halmahera Tengah.  “Harapan kita begitu semoga segera diperhatikan Pemkab Halmahera Selatan,” tutupnya.(aji/editor)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *