Halmaherapedia– Jalan di dalam desa Kawasi Kecamatan Obi Halmahera Selatan Maluku Utara sangat memprihatinkan. Jalan sepanjangnya kurang lebih 1 kilometer dalam desa yang berada dalam ring satu kawasan tambang nikel PT Harita itu jadi sarana penting lalu lalang kendaraan warga desa dan perusahaan. Karena kondisi jalan berlobang yang memprihatinkan membuat warga desa lakukan perbaikan dengan bekerja bakti pada Senin (/74/2025).
Jalan di Desa Kawasi ini sebagian sudah dibeton, sebagian masih timbunan. Jalan beton itu dibangun pemerintah desa. Namun demikian sudah alami kerusakan. Yang rusak itu ditimbun menggunakan pasir. Kondisi lobang jalan ini sangat mempengaruhi aktivitas warga. Apalagi saat datang hujan. Air tergenang dan membuat masyarakat kesulitan ke luar rumah.
“Sudah kurang lebih 3 tahun ini jalan rusak itu tidak ada perhatian. Baik dari perusahan maupun Pemerintah desa kawasi. Karena kondisi yang memperihatinkan itu para tokoh agama desa kawasi punya insiatif menggelar kegiatan kerja bakti. Tujuannya menjaga, memelihara serta melestarikan lingkungan yang nyaman aman dan sehat,” jelas Jhoni Siar tokoh pemuda Desa Kawasi.
Dia bilang, pembangunan jalan dari perusahaan ke desa Kawasi itu kurang lebih 5 tahun lalu. Jalan itu ditimbun dengan material pasir pantai/sirtu. Nurhayati Jumadi Nanlesy warga dan juga ibu rumah tangga desa Kawasi pada Halmaherapedia.com Senin (/4/2025) menuturkan, aksi warga bekerja bakti menutup lobang jalan desa itu karena kondisi jalan sudah sangat memprihatinkan. “Memang jalan ini tidak lagi diurus pemerintah desa karena mereka sudah pindah ke ecovillage. Sebagai bentuk peduli, kami kerja bakti,” jelas Nurhayati via telpon.
Dia bilang, yang kerja tutup lobang jalan ini adalah warga Kawasi yang menolak direlokasi. Nurhayati bilang jalan desa ini tidak diperhatikan karena beranggapan kampung ini akan dikosongkan. “Yang kerja bakti ini kami yang bertahan di desa Kawasi sementara pemerintah desa sudah pindah ke eco village, mungkin berpikir akan dikosongkan jadi sudah tidak mau diurus. Padahal kita tidak akan pindah,” katanya.
Jalan desa ini tidak hanya dimanfaatkan warga tetapi juga pihak perusahaan maupun suplayer barang yang masuk ke perusahan. Dia mengaku warga benahi jalan rusak ini tidak meminta bantuan ke perusahaan. Karena diyakini prosesnya lama dan panjang. “Kalau minta bantu butuh izin sana sini. Sementara kebutuhannya mendesak,” katanya. Aksi tutup lobang jalan katanya, masih lanjut pada Kamis (10/4/2025). Kegiatan yang sama akan rutin dilaksanakan pada Senin dan Kamis. “Saat ini masih focus jalan dalam kampung. Untuk di luar kampong termasuk jalan kebun akan dilakukan penimbunan lagi,” ujarnya.
Dia bilang lagi Pemerintah Desa dan sebagian masyarakat sudah pindah ke eco village. Karena itu jalan desa itu juga sudah tidak diurus. Mungkin karena mereka berpikir warga desa ini akan direlokasi semua jadi jalan desa sudah kurang dipehatikan.
Hal ini yang memantik perhatian masyarakat memperbaiki jalan tersebut. Caranya dengan bekerjaa bakti bersama. Karena kondisi itu juga, Nurhayati meminta pihak PT Harita memperbaiki jalan kampung yang kondisinya sangat memprihatinkan itu. Hal ini karena jalan ini setiap saat dilewati kendaraan warga dan perusahaan . “Perusahaan juga harus melihat keadaan saat ini menggunakan mata dan mata hati,” harapnya.(aji/m*)