Kampung Kawasi Gelap, Warga Geruduk PT Harita

banner 468x60

Lampu Belum juga Nyala Warga Rencana Gelar Aksi Lanjutan 

Halmaherapedia—Warga bersama  puluhan ibu-Ibu Desa Kawasi Kecamatan Obi  Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara  Senin (17/3/2025)   sekira pukul 10.30 WIT “menggeruduk’ kantor PT Harita  Group  di kawasan Ecovillage Kawasi.  Warga  menggelar aksi “Kawasi Gelap” ini, sebagai bentuk protes  atas putusnya penerangan listrik  dari PT Harita sejak  Sabtu 1 Maret 2025 lalu.

banner 336x280

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapngan  menyebutkan bahwa  aksi ini massa   terdiri dari pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan perempuan membawa  pamflet dengan berbagai tulisan kritik.  Misalnya  “Kawasi Menggurita. Warga Kawasi Menderita”. “Harita Gemerlap, Kawasi Gelap”. “Torang Hanya Mau Lampu Manyala”. Kami Mau Lampu Dari Power Plant”.

Sementara dalam orasi, beberapa warga peserta aksi   meneriakan tuntutar agar secepat mungkin  Pemerintah Desa dan PT. Harita mengambil langkah mengadakan penerangan di Desa Kawasi.

Nurhayati Jumadi  salah satu orator  dalam aksi ini memberi peringatan keras kepada pimpinan Harita Grup agar segera bertemu massa aksi. Hal ini karena Desa Kawasi memang benar-benar gelap.

“Kami beri waktu sampai pukul 12.00, jika pihak Harita tidak keluar bertemu dengan massa aksi, kami akan memboikot aktivitas pengangkutan ore nikel di jalan utama,” ancamnya.

Ternyata ancaman ini tidak berlangsung lama  pihak Harita melalui devisi  CSR  menemui massa aksi. Saat  itu  mereka berjanji sore hari kemarin perusahaan segera mengadakan  mesin lampu untuk Desa Kawasi.

Warga menggelar aksi  dan menuntut segera diadakan penerangan di desa mereka karena, sudah hampir dua pekan lebih, berada dalam keglapan karena pemadaman listrik pasca kebekaran hebat di  Kawasi Sabtu (1/3/2025) lalu. Melalui aksi ini mereka menuntut listrik harus segera dinyalakan.

Selain itu melalui aksi  ini menuntut janji perusahaan kepada  warga. Di mana mereka akan menyelesaikan  masalah air bersih  dan listrik yang menjadi tanggung jawab mereka. Desakan warga  kepada PT Harita segera mencari solusi  menyalakan lampu itu juga karena sebagian warga  Kawasi yang muslim tengah melaksanakan ibadah puasa dalam kegelapan.

Tokoh agama Kawasi  pendeta Edy. A.  Karamaha menyampaikan bahwa  demonstrasi itu dilakukan karena masyarakat belum mendapat respons dari PT Harita Nickel tentang kejelasan membantu penerangan di desa Kawasi. Padahal, pihaknya sudah berupaya membuat pertemuan secara baik- baik dengan pihak  Harita dan meminta dipercepat pelayanan listrik di Kawasi. Sayang  hingga kini tidak ada respons. “Karena itu, tokoh masyarakat dan tokoh agama,  bersepakat  melakukan demonstrasi  tersebut,” katanya.

Menurutnya, kebutuhan listrik ini mestinya cepat dipenuhi  sebab  kaum  muslimin  sementara menjalankan  ibadah puasa  dan dalam waktu dekat merayakan Idulfitri. “Ini perusahaan besar dan sudah banyak mengambil kekayaan alam kita. Mestinya pelayanan yang mereka berikan  juga setimpal. Kita harus mendapat pelayanan listrik yang terbaik. Bukan membiarkan hidup dalam kegelapan,”sesal  Edy.

Edy menduga  hal ini tak lepas dari program relokasi masyarakat Kawasi ke wilayah pemukiman baru, Ecovilage  yang ditolak sebagian warga.   “Di  sana  listrik menyala stabil. Kita di desa Kawasi induk listrik padam, kadang byar pet.  Ini tidak adil. Kalau di sana  dapat pelayanan baik, seharusnya di sini juga begitu,” tandas  Edy.

Head of External Relations Harita Nickel  Latif Supriadi   dikonformasi  Halmaherapedia. com  Selasa (18/3/2025) menjelaskan,  kebakaran rumah  di Desa Kawasi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Sabtu, (1/3/ 2025)  masih berada di bawah penyelidikan Polres Halmahera Selatan.  Insiden  tersebut ikut menghanguskan dua unit genset milik Harita Nickel beserta instalasinya.  Kedua genset  itu  merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Perusahaan  untuk memberikan akses listrik kepada masyarakat Desa Kawasi.  Karena itu juga   akhirnya  pasokan listrik menjadi terhenti. Padahal  kedua genset  itu merupakan satu-satunya sumber listrik di Desa Kawasi.

“Untuk mengatasinya  perusahaan, bersama pemerintah Desa Kawasi, segera mengupayakan pengadaan genset  pengganti untuk dipasang di area  terdampak kebakaran.  Genset baru   itu memiliki kapasitas sebesar 250 KVa telah tiba di lokasi kebakaran Senin, 17  Maret 2025.  Mengingat lokasi kebakaran merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP) aktif yang tengah diselidiki pihak Kepolisian, maka proses pengangkatan genset lama dan pemasangan genset  pengganti baru bisa dimulai pada Selasa (18/3/2025) setelah mendapatkan izin pihak Kepolisian.  Diperkirakan proses penggantian genset hingga selesai membutuhkan waktu hingga 2 minggu ke depan,” jelasnya.  Dia bilang lagi  perusahaan bersama pemerintah Desa Kawasi beritikad baik dan berharap   pemasangan genset pengganti dapat membantu warga kembali melaksanakan aktivitas seperti biasa.

Sementara  itu informasi yang dihimpun dari  Kawasi Selasa malam tadi,  dari beberapa  warga  mereka mangku akan kembali menggelar aksi, karena hingga malam tadi listrik belum juga dinyalakan.  “Kita berencana aksi lagi bersama  besok (Rabu/19/3/2025,red),” kata Marten warga Kawasi.  (M Ichi)

Catatan:  Tulisan ini  dilakukan penyuntingan karena ada tambahan klarifikasi pihak PT Harita

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *