Halmaherapedia—- Pelaksanaan pemilihan kepala daerah telah selesai dilaksanakan dan saat ini sedang memasuki perhitungan suara. Di kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara dalam pelaksananya berjalan lancar. Meskipun lancar banyak masalah teknis yang dilanggar oleh pelaksana di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Saat dilakukan pemantauan lapangan di sejumlah TPS di Jailola ibu kota kabupaten Halmahera Barat pada saat pencoblosan Rabu (27/11/2024) ditemukan sejumlah persoalan yang bisa memunculkan kecurangan.
Ketua Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Sumitro Muhammadiyah SPd, Mpd menjelaskan, dari pantauan yang dilakukan di 5 TPS di Jailolo ditemukan hampir semua TPS tidak mewajibkan pemilih menujukan KTP saat melakukan pencoblosan. “Di dalam ketentuan mengaturnya hal ini penting karena berhubungan dengan peluang terjadinya kecurangan”katanya. Sumitro sendiri sempat mempertanyakan hal ini ke beberapa petugas terkait dengan pemilih yang tidak menunjukkan KTP tersebut. Kejadian ini bisa menjadi masalah karena berpeluang terjadi kecurangan;”kata Sumitro.
Meski demikian dia bilang yang jadi problem dalam ketentuan yang dibuat oleh KPU itu tidak tegas menjelaskan jika tak menggunakan KTP ini sanksi tegasnya seperti apa. Itu juga yang jadi problem. Dia contohkan dalam ketentuan pemilih harus menunjukkan identitas diri saat mencoblos ini akan bermasalah karena ada laporan kasus di Morotai yang dia terima ada pemilih yang tidak membawa KTP dan menunjukkan KK saja tidak diperbolehkan.
“ Ini yang bilang sangat berpotensi menimbulkan masalah. Karena di lain tempat pemilih tidak membawa KTP saja boleh mencoblos sementara di Morotai orang pakai KK pun tidak diberi kesempatan untuk mencoblos,” jelasnya.
Diakui secara keseluruhan di beberapa TPS yang dipantau berjalan aman, tetapi ada kejadian kejadian seperti teknis pelaksanaan ini perlu diwaspadai. Karena jika tidak sangat berpotensi menimbulkan kekisruhan.
Sementara sesuai hasil pantauan dilakukan di sejumlah TPS di Kecamatan Jailolo tepatnya di kota Jailolo pelaksanaan pilkada berjalan lancar. Bahkan pada sekitar pukul 14.00 WIT sebagian TPS sudah selesai melakukan perhitungan suara untuk pemilihan kepala daerah gubernur dan wakil gubernur. Di Desa Gufasa TPS 2 dari hasil perolehan suara.
Pasangan Nomor urut 1 H Hussain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan leading sebagai peraih suara terbanyak dg 153 suara, disusul pasangan nomor 4 Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe 69 suara. Sementara peraih suara terbanyak ke tiga diraih pasangan nomor urut 3, H Muhammad Kasuba dan Basri Salama sementara pasangan nomor 2 Aliong Mus dan Syahril Taher memperoleh 8 suara dan suara tidak sah 9. Di TPS ini warga yang mencoblos mencapai 260 orang.
Sementara untuk raihan suara di TPS Gufasa juga pasangan nomor urut 1 H Husain Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan juga unggul dengan meraih 144 suara pasangan nomor 4 Sherly Tjoanda dan Sarbini Sehe meraih 99 suara sementara pasangan nomor urut 2 Muhammad Kasuba Basri Salamah meraih 33 suara dan pasangan nomor urut 3 Aliong Mus dan Syahril Taher meraih suara 21 suara. Di TPS ini ada 423 DPT sementara yang menyalurkan hak suaranya mencapai 302 suara. Sementara untuk kertas suara yang tersedia mencapai 434 lembar dengan surat surat suara tidak sah 5.
Proses Pilkada yang sudah berlangsung ini, Sumitro sebagai komisioner Baswaslu Maluku Utara berharap, masyarakat tetap menjaga kondisi yang kondusif saat ini, tidak terpancing dan terprovokasi berbagai berita bohong sehingga Pilkada ini berjalan lancar dan aman hingga akhir nanti. “Harapannya kondisi aman ini tetap terjaga sambil menunggu hasil akhir pemenang Pilkada ini baik gubernur maupun bupati dan walikota,” tutupnya.(*)