Dinding Berlobang, Plafon Rusak dan Nyaris Runtuh
Halmaherapedia—Kondisi sebuah gedung sekolah dasar negeri (SDN) di desa Indari Ibukota Kecamatan Bacan Barat Halmahera Selatan Maluku Utara sangat memprihatinkan. Hal ini sedikit menggambarkan program pendidikan gratis yang dijalankan selama ini bertolak belakang dengan kenyataan infrastrukturnya.
Terlihat jelas di gedung SD 77 Halsel Halmahera Selatan, dari tiga gedung , satu dalam kondisi rusak parah. Gedung ini masih dipakai belajar siswa kelas 4, 5 dan 6. Padahal gedung ini alami kerusakan hamper seratus persen. Tembok gedung berlobang di mana mana. Plafon juga banyak rusak dan sebagian sudah ambruk.
Marwan Adam warga asal Indari Selasa (20/8/2024) menceritakan, gedung SD di desa Indari dalam kondisi sangat tidak memadai. Dia bilang, memang ada 3 gedung di sekolah di sini. Dua masih baik tapi satu gedung yang dipakai belajar mengajar siswa kelas 4, 5 dan 6 sangat tidak layak. “Dinding dan plafon rusak. Karena kondisi ini, guru dan siswa saat balajar mengajar merasa was- was dan tidak nyaman. Mereka kuatir terancam sewaktu waktu jika ada getaran kuat, tembok bisa roboh,”katanya.
Dia bilang, sudah hamper 10 tahun gedung ini rusak tetapi belum juga ada perhatian pemerintah. Banyak orang tua murid mengeluhkan kondisi infrastruktur pendidikan yang tidak memadai ini. Hanya saja mereka tidak punya kekuatan menyuarakan ke pemerintah yang lebih tinggi.
Banyak orang tua wali murid mengeluh karena anak anak mereka tidak nyaman dan terancam sewaktu waktu. Saat belajar dan ada gempa atau angin ribut ancaman itu bisa terjadi.
“Torang tako (kami takut,red) ada apa-apa karena bangunannya rapuh dan bisa roboh sewaktu waktu,” ujar Marwan menirukan keluhan orang tua siswa. Dia bilang, orang tua siswa juga sudah memberikan saran kepada para guru membuat laporan ke pemerintah daerah. Sayangnya para guru juga enggan menyuarakan ke dinas pendidikan Halmahera Selatan.
“Tong pe harapan (harapan kami,red) anak-bisa belajar dengan nyaman agar bisa pintar, kalau ditunjang prasarana yang memadai. Yang terjadi siswa saat pulang sekolah mengeluhkan ke orang tua, mereka takut belajar di kelas karena plafon rusak bisa jatuh menimpa mereka,” imbuhnya.
Orang tua siswa juga kadang bertanya sekolah ini di ibukota kecamatan tetapi kondisinya begitu memprihatinkan. Mereka lantas mempertanyakan dalam kondisi dunia yang terbuka dan pembangunan infrastruktur pendidikan yang maju di mana mana tapi kenapa di Indari sebagai ibukota kecamatan dan ada di Pulau Bacan tetapi gedung sekolahnya hancur seperti yang ada ini.
“Kampung ini di ibu kota kecamatan. Tapi infrastruktur pendidikannya seperti ini. Kami berharap ada perhatian pemerintah. Terutama membangun fasilitas penunjang belajar mengajar yang memadai, agar anak- anak belajar dengan nyaman,” katanya mewakili keluhan orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan Siti Khadija dikonfirmasi halmaherapedia.com Selasa (20/8/2024) via pesan whatsApp, menjawab singkat. Dia bilang sudah melihat langsung kondisi sekolah ini beberapa waktu lalu. Untuk rencana pembangunan gedung yang rusak tersebut, sudah diusulkan penganggarannya dan akan dikerjakan pada tahun anggaran 2025 mendatang.
“Insya Allah sudah dialokasikam dalam APBD 2025. Gedung sekolah ini juga saya sudah lihat langsung. Mohon doanya,” katanya singkat. Saat ditanya keluhan orang tua siswa yang kuatir siswa belajar di gedung yang nyaris roboh itu apakah dipindah atau dipertahankan, Khadija tidak lagi menanggapi. (aji/red)