Halmaherapedia– Keracunan dalam Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Maluku Utara baru-baru ini, mendapat sorotan dari Komisi IXDPR RI. Hal ini disampaikan saat agenda reses di Maluku Utara Senin (11/8/2025). Kasus dugaan keracunan MBG terjadi Juli lalu. Ada 160 anak menjadi korban. Kejadiannya di dua sekolah yakni di SD Negeri 60 Kota Ternate 77 siswa dan di SMK 5 88 siswa, 7 orang diantaranya dilarikan ke RSUD ChB.
Ketua Tim Kunjungan DPR RI Obon Tabroni, menegaskan peristiwa keracunan MBG harus menjadi evaluasi besar-besaran. Terutama memastikan tim pengawas MBG benar-benar bekerja memastikan makanan yang disediakan aman bagi siswa. Selain itu yayasan penyelenggara MBG harus dipastikan telah mendapatkan pembinaan.
“Pihak terkait harus mencari tahu penyebabnya secara jelas. Jika yayasan atau dapur penyelenggara MBG tidak bisa dibina, cari pihak lain yang mampu menjamin keamanan makanan,” tegas Obon usai rapat kerja dan reses Komisi IX DPR RI bersama Gubernur Malut Sherly Tjoanda di Bela International Hotel Senin, (11/8).
MBG bertujuan mulia meningkatkan gizi anak sekolah. Jika tanpa pengawasan ketat, program ini bisa menjadi ancaman kesehatan. “Kami minta semua pihak terlibat memastikan makanan yang disediakan bagi anak aman. Pemprov maupun Pemda harus terlibat penuh bekerja maksimal memastikan program ini berjalan aman dan lancar,” harapnya.
Komisi IX akan mendorong perbaikan sistem distribusi dan pengawasan MBG, sehingga program yang dijalankan memberikan manfaat bagi anak. Keamanan pangan harus menjadi prioritas agar keracunan tidak terulang. “Ke depan harus benar-benar dipastikan aman, supaya tidak berefek pada hasilnya,” pungkasnya.