Masih Minim Investor Masuk Program SPPG Wilayah 3T

Daerah, Headline65 Dilihat

Halmaherapedia– Pemerintah Provinsi Maluku Utara menggelar Rapat Koordinasi  (Rakor)   Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Daerah Terpencil secara zoom, pada Kamis (30/10/25). Rakor ini bertujuan   menyampaikan laporan perkembangan pendaftaran investor pembangunan SPPG di daerah terpencil pada masing-masing kabupaten/kota.

Rakor di Kediaman Wakil Gubernur Maluku Utara Eks Crysant,  itu dihadiri  Wakil Gubernur Maluku Utara, Kadis Pangan Malut Deny Can, Kepala Regional Badan Gizi Nasional Malut Muhammad Ramli, Tim Perwakilan   Kemendagri serta seluruh  Satgas Kabupaten/Kota.

Dalam rakor ini, disampaikan laporan perkembangan pendaftaran  investor pembangunan SPPG,  mencakup informasi t entang jumlah investor yang telah mendaftar, jenis investasi, dan lokasi pembangunan SPPG di daerah terpencil. Melalui  Rakor ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen para pihak terkait  dalam upaya meningkatkan kualitas  gizi dan kesehatan masyarakat di daerah terpencil, serta   meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil. Para peserta rakor  diberikan kesempatan   menyampaikan laporan perkembangan pendaftaran investor di daerah masing-masing, dan membahas kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pendaftaran.

Berdasarkan hasil rakor dan laporan perkembangan pendaftaran investor, di Kabupaten Halmahera Tengah dari  10 titik SPPG, semua sudah terisi  oleh  investor.  Kabupaten Halmahera Utara: dari 2 titik SPPG  sudah terdaftar investornya. Di Kota Ternate: dari 2 titik SPPG, belum ada investor yang mendaftar. Kabupaten Kepulauan Sula dari 13 titik SPPG, belum ada investor yang mendaftar
Kabupaten Halmahera Selatan dari 16 titik SPPG, belum ada investor yang mendaftar. Kesempatan itu  para peserta rakor juga diberikan kesempatan  menyampaikan laporan perkembangan pendaftaran investor di daerah masing-masing, dan membahas kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pendaftaran.

Ada sejumlah kendala yang dihadapi sehingga masih minim investor mendaftar. Misalnya  karea jaringan internet yang lemah di daerah terpencil. Kurangnya informasi tentang program SPPG serta Pemda  kesulitan  mencari investor yang sesuai  kebutuhan daerah. Terkait masalah – masalah tersebut  diminta  segera dicari solusinya, dengan meningkatkan koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Menyediakan informasi yang lengkap dan akurat tentang program SPPG, serta  meningkatkan upaya dalam mencari investor yang sesuai kebutuhan daerah.

Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe  meminta adanya percepatan pendaftaran investor pembangunan SPPG di daerah terpencil, dan meminta para kepala daerah  meningkatkan upaya dalam mencari investor. Melalui  rakor ini  disampaikan informasi tentang mekanisme pendaftaran investor, tata kelola program SPPG, dan pembiayaan program SPPG,” katanya.

“Rakor ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen para pihak terkait dalam upaya meningkatkan kualitas kualitas gizi dan kesehatan masyarakat di daerah terpencil, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil,” kata Wagub. Rapat diakhiri dengan arahan dari Wagub mengharapkan kepada semua unsur agar dapat memaksimalkan tugasnya masing-masing, Dua hari ke depan akan dilaksanakan rapat tindak lanjut untuk memaksimalkan program MBG di daerah 3T. SPPG itu  sendiri,  merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Badan Gizi Nasional (BGN), serta berbagai BUMN Karya yang berperan dalam penyediaan infrastruktur dan pendanaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Tujuannya memastikan akses makanan bergizi yang lebih luas, terutama bagi masyarakat  di wilayah terpencil.(aji)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *