Thermoking  dari KKP Bantu Produksi Perikanan Malut

Daerah, Headline, Morotai90 Dilihat
banner 468x60

Halmaherapedia— Mobil pengangkut berpendingin (thermoking,red) sangat dibutuhkan nelayan. Terutama mengangkut produksi perikanan, baik ikan maupun es. Mobil ini juga sangat membantu  dalam usaha perikanan rantai dingin   dari tempat produksi  sampai ke kapal yang menyediakan container refeer, lalu dibawa ke daerah tujuan.

Untuk Maluku Utara pada 2024 ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui  Direktorat Logistik  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) membantu  dua unit yang diserahkan ke  Halmahera Selatan dan  Kabupaten Pulau Morotai. Bantuan thermoking ini  telah diserahkan kepada para penerima pekan lalu.  Untuk Kabupaten Pulau Morotai misalnya mobil itu baru diserahkan Rabu (11/12/2024) dan telah dioperasikan Jumat (13/12/2024) lalu.

banner 336x280

KKP  melalui Ditjen  PDSPKP  sendiri memiliki beberapa program. Salah satunya   adalah Sisitim Logistic Ikan Nasional (SLIN). Bantuan thermoking ini  bentuk implementasi program SLIN tersebut.

Ivan Hanafi Perwakilan Direktorat Logistik  Ditjen PSDKP KKP  usai  pengoperasian mobil bantuan thermoking itu di Morotai  menjekaskan,  program SLIN itu di dalamnya  ada tiga hal yang dilakukan.Yakni  menyangkut ketersediaan  terutama berkaitan stok ikan,    lalu keterjangkauan  berhbungan dengan distribusi ikan untuk dibawa ke berbagai tempat. Dalam distribusi  itu KKP memiliki program  bantuan gudang logistic portable dan mobil berpendingin untuk pengangkutan hasil perikanan seperti  bantuan  kepada koperasi perikanan  di Halmahera Selatan dan Morotai.    Selain itu ada juga program traceability ketertelusuran ikan dalam program eksport  terutana untuk jenis ikan tuna.

“Tahun ini  ada bantuan 10 mobil berpendingin. Maluku Utara mendapatkan dua unit. Satu di Bacan Halmahera Selatan dan satunya lagi di Morotai. Mobil ini  memiliki roda empat  dengan   engkel box dan termoking. Kita sudah cek fisik  bersama kesesuainnya dan sudah ada  ceremonial  penyerahan  kepada ketua koperasi penerima,” jelas Ivan. Kapasitas termoking bisa mengangkut 3,7 ton ikan.

Bantuan Thermoking dari KKP ke Koperasi Lintas Malut di Morotai, foto Joppy

Bantuan ini kata Ivan tiap tahun ada  dengan  diajukan permintaan secara berjenjang. Misanya koperasi  yang sudah punya Nomor Induk Koperasi (NIK)    diajukan dari  kabupaten,   diverifikasi lalu jika sesuai diusukan ke provinsi  dan dilakukan validasi selanjutnya dan kirim ke pusat.  Pusat kemudian  turun memverifikasi kebenarannya.

“Tahun lalu Ternate  dan Halmahera Timur mendapatkan bantuan ini.  Bantuan ini dan dimulai dari 2016 dan tiap tahun ada. Kalau tidak dapat mobil berpendingin, bisa  pabrik es. Bisa juga   gudang beku portable,” jelas Ivan.

Meski demikian katanya ada syarat tidak dipindahtangankan  dan  harus punya biaya  operasional.  Dia menyarankan bantuan ini juga,  koperasi   bisa memanfaatkan dan melakukan  kerjasama dengan dinas untuk membuat   gemar makan ikan   atau bazaar ikan.   Alat ini juga  tidak bisa digunakan angkut barang lain.  Bantuan ini bisa didapatkan siapa saja yang bergerak dalam usaha  perikanan baik   kelompok masyarkat, kelompok pendidikan seperti pesantren dan lembaga adat. Terpenting    benar benar digunakan  untuk usaha di bidang perikanan.

Kepala Dinas Perikanan Morotai Jopy Jutan mengatakan, bantuan ini paling tidak bisa memehuni  kebutuhan angkut ikan maupun es.  Koperasi   jika tidak dibantu seperti ini maka rantai pasok dingin  bisa terganggu.

Mayrudin Maende Ketua Koperasi Produsen Lintas Maluku Utara yang bergerak di bidang perikanan menyampaikan terimakasih kepada semua pihak terutama KKP Dinas Perikanan Provinsi dan Kabupaten Kota  yang melalui rekomendasinya mereka bisa mendapatkan bantuan ini. Bantuan ini sangat berate karena   mampu memudahkan mobilitas produksi ikan   terutama untuk rantai dinginnya. Dia bilang mobil ini sangat berarti karena  ikan yang sudah   diolah   di pabrik dan cold storage Di Morotai belum bisa menggunakan container reefer atau berpendingin dari tempat produksi.  Karena itu  produksi ikan harus dibawa dengan kendaraan pendingan yang berjalan hingga  puluhan kilometer baru selajutnya masuk ke container refeer. Nah mobil termoking ini sangat membantu memobilisasi ikan dengan rantai  sampai ke pelabuhan dan selanjutnya menuju kota tujuan. “Kami  sudah mengujicoba penggunaan perdana dari Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Tiley di Morotai Selatan Barat yang dikelola Koperasi Produsen Lintas Maluku Utara.  Koperasi ini mengelola cold storage, ABF (Air Blast Freezer)  mesin pendingin untuk membekukan ikan  secara cepat. dan pabrik es.  Setelah ujicoba perdana ini, dua pecan depan  koperasi  sudah mulai membeli  ikan ke nelayan   selanjutnya dikirim ke luar. (aji/HP)

 

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *