Peringati Maulid, Warga Sagea Suarakan Tolak Tambang  

banner 468x60

Halmaherapedia—Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW  atau yang dikenal dengan Maulid Nabi turut diperingati oleh warga Desa Sagea  Kecamatan Weda Utara Kabupaten Halmahera Tengah pada Senin (16/9/2024) Peringatan itu diisi dengan   berbagai atraksi.

Selain menggelar peringatan yang berisi pembacaan  Alquran dan ceramah  juga ada salah satu kegiatan yang merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun temurun yakni atraksi Cokaiba. Perayaan Maulid Nabi   Muhammad SAW di Sagea selalu disisipkan atraksi dari warisan para leluhur. Coka Iba  sendiri  dikenal sebagai pasukan perang pada zaman dulu ketika melawan penjajah.

banner 336x280

Dalam atraksi yang dilakukan kaum muda Desa Sagea/Kiya  itu, turut disisipkan pesan  gerakan lingkungan terkait penolakan terhadap recana  eksploitasi tambang yang masuk ke desa mereka.

Dalam pembacaan  ayat-ayat Alquran  diikuti dengan  tabuhan  rebana depan Mesjid Baitul Amal Desa Sagea. Iringan ayat-ayat Alqur,an itu diikuti tarian khas pemuda-pemuda Bertopeng Coka Iba  dengan turut  membentangkan spanduk dan  Bendera Selamatkan Sagea — Save Sagea   bersama  berbagai poster dengan membawa pesan Selamatkan Kampung Sagea.

Tradisi Islam di Gam Range– Tiga Negeri Weda,  Patani dan Maba  yang tetap menjunjung tinggi Falsafah Nilai Fagogoru  hampir setiap tahun dirayakan  dengan atraksi Pemuda Bertopeng yang digelar selama tiga hari.

“Ini bukan yang pertama, tahun lalu juga kami  lakukan kegiatan yang sama akan tetapi kali ini  turut membentang Poster Selamatkan Kampung Sagea di depan Masjid.  Kami juga bersama-sama seluruh pemuda melakukan pawai dengan membawa spanduk.

Spanduk itu bertuliskan. “Kami Menolak Wilayah Izin Pertambangan, PT Gamping Mining Indonesia, PT Karunia Sagea Mineral. Suda cukup kerusakan dan bencana lingkungan yang terjadi, kebrutalan dan kerakusan perusahaan harus dihentikan,” kata Adlun Fikri dari Komunitas Save Sagea.

Dia bilang  ini adalah momen penting dan bersejarah karena gerakan atau perjuangan selamatkan lingkungan adalah kewajiban. Dalam   ajaran islam juga   dianjurkan untuk menjaga lingkungan. “Apa yang kami lakukan ini adalah bagian terkecil dari perjuangan Nabi Muhammad SAW. Ini adalah pesan-pesan ilahiyah,” ujarnya.

Pesan ini wajib disampaikan karena  wilayah Sagea, pada 2023 Daerah Aliran Sungai (DAS) Sagea telah terjadi Deforestasi seluas 392 Hektar akibat bukaan jalan hauling dan camp eksplorasi tambang.  Saat ini kawasan Karst Sagea  juga telah dibebani izin Usaha Pertambangan.  Ada 3 Izin Usaha Pertamangan (IUP)  yang sedang diupayakan untuk beroperasi di kawasan karst Sagea.  Yaitu PT First Pacific Mining seluas 2.080 hektare, PT Karunia Sagea Mineral seluas 1.225 hektare, dan PT Gamping Mining Indonesia seluas 2.538 hektare. Ketiga perusahaan tersebut berencana menambang nikel dan batu gamping di kawasan hutan dan karst Sagea.

“Apa yang kami lakukan ini adalah bagian dari identitas kami sabagai orang Sagea dan Kiya karena di sana ada sungai yang mengalir setiap detik bagaikan Nadi dan jantung kami,” ujar Mardani salah satu aktivis dari Save Sagea.

Dia bilang dampak keruskaan akibat tambang sedang terjadi di kampung mereka. Sungai yang menjadi sumber kehidupan sudah keruh sejak 2023 lalu.

“Karena itu melalui Maulid Nabi ini kami juga menegaskan menolak tambang yang merusak kampung kami. Kami turut  mengajak  seluruh tokoh-tokoh agama  dan tokoh masyarakat untuk sama-sama terus berkampanye akan pentingnya menjaga lingkungan,” tutupnya. (Supriady Sudirman)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *