Aksi Para Pendaki Gunung Dukono, Berada di Bibir Kawah Saat Gunung Meletus

banner 468x60

Dianggap Melanggar Karena Dukono Berstatus Waspada  

Halmaherapedia– Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-79, para pendaki di Halmahera Utara mendaki gunung Dukono di desa Mamuya Galela Halmahera Utara. Diperkirakan ada puluhan pendaki naik ke gunung api aktif ini, saat gunung ini meletus Sabtu (17/8/2024) pagi.

banner 336x280

Melalui video yang diposting di media social facebook dan instagram para pendaki, memperlihatkan keberadaan puluhan pendaki  hari  itu di bibir kawah saat letusan terjadi. Mereka naik ke gunung ini sejak   Jumat (16/8/2024) malam. Mereka terbilang nekat. Selain di bibir kawah gunung api aktif, saat  dukono meletus dan mengeluarkan material seperti asap debu dan batu mereka tak bergeser  dari puncak kawah.  Meski para pendaki ini selamat dan tidak ada korban, namun aksi  ini terbilang sangat nekat dan membahayakan diri.

Sesuai video yang diedarkan para pendaki memperlihatkan letusan dan material naik nyaris menutupi mereka. Material letusan naik sekira 600 meter. Beberapa pendaki sebut saja Fahmi Musa atau nama akun FB nya Tan Ansori M,  membagikan momen penting ini di dinding facebooknya. Dalam video yang dipostingnya, terlihat  beberapa pendaki berusaha lari turun dari puncak kawah saat letusan. Namun ada  suara suara yang muncul dalam video menenangkan dan meminta mereka agar tidak turun.

Dia juga menuliskan cerita  kejadian itu. Fahri  yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Halmahera Utara itu juga membagi video dan  swa fotonya  di belakang material letusan. Sementara di akun IG anak_esa  salah satu pendaki yang  memposting video drone dukono saat erupsi,   terlihat  para pendaki berada di tepi  kawah. Mereka   nyaris tertutupi material letusan.  Di vedio  ini  banyak  komentar  warga yang menyayangkan aksi nekat ini. Komentar yang muncul di video yang disebar itu  muncul pro dan kontra. Salah satu yang disoal tidak ada fasilitas maupun petugas. Karena itu  tiap akhir pecan tetap saja  pendaki naik ke Dukono.  Mereka juga banyak melalui jalur lain atau “jalan tikus” untuk  mendaki Dukono.

Aksi mereka  dianggap melanggar oleh pihak berwenang. Pasalnya, Dukono saat ini berada level 2 waspada. Karena itu pendaki atau warga dilarang naik dan mendekat ke puncak Dukono. Bahkan sudah ada larangan resmi untuk mendekati gunungapi ini.

Kepala Pos Pemantau  Gunung Dukono Sarjan Roboke  Senin (19/8/2024) kepada media mengatakan, sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),   aktivitas Gunung Dukono, saat ini energi letusannya masih sangat tinggi. Maka sangat dilarang dilakukan pendakian,  tidak bisa mendekati atau memasuki radius 3 kilo meter dari titik kegiatan.

Dia mengatakan, para pendaki ini melakukan aktivitasnya   tanpa ada koordinasi, di pos pengamatan gunung api. Mereka  secara diam diam mengambil insiatif sendiri dan mendaki sampai ke titik pusat kegiatan kawah gunung Dukono. “Ini sangat berbahaya  bagi keselamatan mereka,” katanya.

Sebelumnya Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya  Alam mengeluarkan surat evaluasi pada 2 Agustus 2024 tentang perkembangan aktivitas vulkanik dukono Maluku Utara dalam tingkat aktivitas level II waspada pada periode 16 -31 Juli 20204. Surat itu ditunjukan kepada BNPB, Gubernur Maluku Utara dan Bupati Halmahera Utara. Melalui surat itu disampaikan  data pengamatan visual dan instrumental aktivitas gunung dukono yang masih berada pada periode erupsi dengan tinggi kolom/ asap letusan  pada ketinggian maksimum  dari puncak. Jumlah gempa juga berfluktuasi dngan sebaran debu vulkanik mengarah ke timur barat laut dan barat sesuai arah angin.

Surat yang ditandangani Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi  P Hadiwijaya itu, merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung dan wisatawan  diimbau agar tidak beraktivitas mendaki dan mendekati kawah Malupang Warirang  di dalam radius 3 kilometer.  Selain iti karena masalah debu saat letusan, warga juga diimbau selalu menyediakan masker menutupi hidung da mulut.  Terakhir Pemda dan BPBD Provinsi dan kabupaten  selalu berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunungapi di Mamuya Galela dan PVMBG di Bandung.

Pemkab Halmahera Utara Keluarkan Larangan Mendaki

Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara melalui  Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara Senin (19/8/2024) mengeluarkan larangan pendakian  gunung  Dukono.  Hal ini berdasarkan  informasi PVMBG status GunungApi Dukono yang sudah mencapai level II (Waspada) sampai jangka waktu yang belum bisa ditentukan.

Kepala BPBD Halmahera Utara Hentje M L Hetharia dalam surat imbauannya, meminta masyarakat terutama pendaki, tidak melakukan pendakian sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.  Dia juga meminta berbagai pihak mematuhi arahan dan imbauan yang telah dikeluarkan  BPBD Halmahera Utara dan pihak terkait, termasuk rekomendasi PVMBG Gunung Dukono. “Keselamatan dan keamanan bersama merupakan prioritas utama. Mohon tidak mengabaikan  imbauan ini. Jangan memaksakan diri mendaki atau melanjutkan pendakian tanpa izin resmi dari BPBD Halmahera Utara, Pos Pemantau Gunung  Dukono serta  pihak terkait lain yang berwenang,” imbaunya.  Dia juga meminta  tidak dilakukan pendakian sampai status gunung dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Bagi Pemkab Halmahera Utara keselamatan adalah prioritas paling utama karena itu dia mengajak semua pihak  mematuhi imbauan tersebut demi menjaga keselamatan bersama. (aji/red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *