Halmaherapedia– Satgas Terpadu yang bertugas di Bandara Khusus PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Weda Bay, Maluku Utara, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan bahan mineral yang dilakukan WNA China.
Dikutip Republka Sabtu (6/12/2025) disebutkan bahwa seorang pria inisial MY kedapatan membawa lima paket serbuk nikel campuran dan empat paket serbuk nikel murni.
“Saat ini, pelaku dalam proses lebih lanjut oleh aparat terkait, serta bahan mineral yang coba diseludupkan akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh instansi terkait,” kata Komandan Satgas PKH Halilintar Mayjen Febriel Buyung Sikumbang dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Berdasarkan keterangan siaran pers yang diterima Sabtu (6/12/2025), MY diketahui naik penerbangan PK-SJE rute Weda Bay (WDB) – Manado (MDC). Pelaku masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat terkait. Bahan mineral yang coba diselundupkan juga akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Instansi terkait. Bandara khusus PT IWIP telah beroperasi sejak tahun 2019 setelah memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan. Evaluasi pemerintah menunjukkan bahwa bandara tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar minimal perangkat negara yang wajib hadir dalam sebuah fasilitas penerbangan yang melayani lalu lintas orang dan barang.
Tindak lanjutnya, sejak 29 November 2025, pemerintah menempatkan Satgas Terpadu yang terdiri dari unsur Satgas PAM TNI, Bea Cukai, Imigrasi, Polri, Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan, Karantina Kesehatan, BMKG, AirNav Indonesia dan Avsec.
Satgas PKH Halilintar adalah yang bertugas mengawasi penyelundupan pertambangan. Febriel menyebut, Satgas Terpadu akan terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pengawasan ketat di Bandara Khusus IWIP. Langkah itu dilakukan guna memastikan, setiap aktivitas penerbangan di Bandara Weda Bay berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Bandara Khusus IWIP merupakan lokasi kedua yang disorot Satgas PKH, setelah sebelumnya Ketua Pengarah Satgas PKH Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menggelar latihan militer di Bandara Khusus Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada pertengahan November 2025. “Tidak boleh ada republik di dalam republik,” kata Sjafrie memberi peringatan kala itu.
Kehadiran Satgas ini merupakan langkah strategis memperkuat pengamanan, pengawasan, serta penegakan hukum di bandara khusus yang memiliki aktivitas mobilitas tinggi, termasuk akses oleh tenaga kerja asing dan distribusi logistik industri.
Keberhasilan penggagalan penyelundupan ini menegaskan pentingnya penempatan Perangkat Negara dalam pengelolaan bandara khusus, serta membuktikan efektivitas koordinasi lintas instansi dalam menjaga kedaulatan negara atas sumber daya alam dan mencegah kegiatan ilegal lainnya. Satgas Terpadu akan terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pengawasan ketat guna memastikan bahwa setiap aktivitas penerbangan di Bandara Weda Bay berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.(aji)















