Merawat Memori Kota, Monumen Proklamasi Tak Terawat   

Halmaherapedia– Dikelilingi rerimbunan pohon dengan tajuk yang menutupi  pandangan khalayak, tugu proklamasi, seakan dilupakan. Sebuah artefak di  kawasan depan Benteng  Fort Oranje Gamalama sebagai salah satu situs sejarah penting di Kota Ternate  lahan nyaris dilupakan dengan kondisi lapuk dimakan hujan dan teriknya panas.  Sebagai sebuah  memori kota dan sejarah perjalanan bangsa  tugu persegi lima  tak terurus.

Bagi  sebagian kalangan, monumen Proklamasi di Ternate Maluku Utara  ini mungkin  tidak terlalu dikenal.  Bangunan  dengan tinggi sekira lima meter    tepat di Kelurahan Gamalama jantung Kota Ternate itu jika dilihat lebih teliti  di bagian atas tugu proklamasi itu tertulis tanggal dan bulan serta tahun Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Tulisan yang telah  berusia kurang lebih 74 tahun sejak diresmikan  nyaris hilang.

Dalam beberapa catatan  tugu proklamasi   ini diresmikan  pada 17 November 1951 oleh Presiden Pertama  Indonesia Soekarno, saat  mengunjungi Ternate. Tak hanya Bung Karno  pernah menandatangani monumen proklamasi ini, Wakil Presiden Pertama Mohammad Hatta saat melawat ke Maluku Utara 1954  juga pernah meletakkan  karangan bunga di monumen bersejarah itu.

Monumen ini sebenarnya hanya berjarak tak lebih dari 100 meter dari Benteng Fort Oranje peninggalan Belanda  atau  tepat di sisi barat monument. Di bagian selatan  berbatasan langsung dengan  Kampung Tengah dan  di sisi Utara  ada pemukiman kampung Makassar. Bagian timur monumen Soekarno itu  ada pasar Gamalama yang dibangun sekitar 1970 silam.

Sayangnya monumen Proklamasi tersebut nyaris tak terawat di usia 80 tahun kemerdekaan Indonesia.Bahkan   banyak kalangan anak muda dan sebagian  warga tidak mengetahui fungsi tugu  tepat di tengah taman benteng peninggalan kolonial itu.

Tidak itu saja, informasi terkait sejarah awal mula  tugu bersejarah tersebut juga tak ada.  Walhasil  banyak pengunjung tak mengetahui  betul monumen proklamasi satu-satunya yang dibangun di Ternate  itu.

Dosen Ilmu Sejarah Universitas Khairun (Unkhair) Nurachman Irianto menjelaskan, dalam catatan sejarah tugu  ini tercatat ada dua penamaan,  ada yang menyebut tugu Bung Karno dan monumen  proklamasi.  “Tugu ini diresmikan Presiden pertama tahun 1951 kala berkunjung ke Ternate,” jelasnya kepada Halmaherapedia, Rabu (3/9).

Jika dihitung dari 1951 tugu proklamasi itu telah masuk kategori objek diduga  cagar budaya. Namun sangat disayangkan  tugu tersebut justru tidak ada perhatian. Ia mencurigai informasi sejarah tugu tersebut  menjadi kendala Pemerintah Kota  memperhatikannya. Padahal tugu tersebut merupakan salah satu monumen bersejarah di Malut.  “Karena itu perlu ada perhatian serius soal tugu ini.  Karena kondisinya sangat memprihatinkan,” tuturnya.

Sejauh ini informasi sejarah mengenai tugu tersebut memang sangat terbatas. Sehingga perlu ada kajian mendalam terkait keberadaan tugu dan bangunan yang diresmikan Presiden  pertama itu. “Saya kira harus ada kajian khusus soal sejarah monumen proklamasi ini,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *