BPK Wilayah XXI Gelar Sarasehan Budaya

Nawala, Peristiwa471 Dilihat

Halmaherapedia- Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XXI Maluku Utara (Malut) menggelar sarasehan budaya tahun 2025. Kegiatan bertajuk “Semangat Memajukan Kebudayaan Melalui Penetapan Cagar Budaya (Cb) dan Warisan Budaya dan Tak Benda Indonesia (WBTB) ini berlangsung di Bela International Hotel, Kamis malam (28/8/2025).

Turut hadir dalam kegiatan ini wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) Sarbin Sehe sekaligus membuka  sarasehan budaya. Selain itu kegiatan juga dihadiri stekholder 10 kabupaten kota Malut, pegiat budaya dan komunitas budaya di sejumlah daerah Malut.

Sarbin Sehe dalam sambutannya mengatakan, pemerintah daerah selalu diminta untuk mensinkronkan antara asta cita Presiden Prabowo Subianto guna mewujudkan Indonesia emas 2045 nanti. Di mana salah satu asta cita itu adalah menguatkan pentingnya menjaga lingkungan dan budaya. “Sarasehan budaya ini momentum mendorong pelestarian budaya di tengah tantangan zaman. Karena itu karya budaya, seni dan budaya harus kita kemas dengan baik, supaya bisa bermanfaat dan menjadi simbol kejayaan daerah,” pesannya.

Matan Kemenag Malut ini juga meminta hasil sarasehan budaya akan melahirkan rekomendasi bagi daerah untuk pemajuan kebudayaan. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi pijakan awal terus melestarikan budaya di Malut dan bermanfaat bagi negara,” tutupnya.

Sementara itu kepala BPK Malut Winarto mengatakan, kegiatan sarasehan budaya yang dilaksanakan tahun ini sudah yang ketiga kalinya gelar. Dimana melibatkan semua pihak dari kabupaten kota maupun kalangan akademisi, maupun komunitas budaya. “Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari mulai 28 sampai 30 Agustus mendatang. Tujuan sarasehan budaya ini supaya ada masukan dari semua pihak baik kalangan akademis, maupun komunitas budaya, untuk mendorong pelestarian budaya di Malut. Sehingga akan menjadi bahan rujukan BPK menganggarkan pelestarian budaya,” ujarnya kepada Halmaherapedia, Kamis malam (28/8/2025).

Kata dia, BPK menargetkan dengan kegiatan yang gelar cagar budaya dan objek cagar budaya (OCB) bisa didorong pelestarian kedepannya. Sebab masih banyak cagar budaya di Malut yang belum terpelihara dengan baik. “Harapannya melalui sarasehan ini kita bisa serap aspirasi. Kemudian ada kolaborasi memajukan cagar budaya di Malut,” pungkasnya.(aji/pn)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *