Halmaherapedia- Pemerintah Provinsi (Pemprov) berencana mengembalikan kawasan Subaim Halmahera Timur sebagai lumbung pangan beras di Maluku Utara. Saat ini produksi beras dari Halmahera Timur baru 15 persen. Sementara yang dipasok dari luar Maluku Utara mencapai 85 persen.
“Kami akan kembalikan lumbung pangan padi di Subaim Halmahera Timur yang baru sekitar 3 ribu hektar, akan ditingkatkan dalam jumlah besar. Selain itu ada daerah lain seperti Kao Halmahera Utara dan Wairoro Halmahera Tengah. Daerah itu juga jadi target prioritas ketersediaan pangan beras,”tandas Gubernur Malut Sherly Tjoanda usai rapat koordinasi perencanaan pangan nasional, di Bela International Hotel Selasa, (20/8/2025).
Dia bilang sampai saat ini produksi beras di Malut masih sangat rendah, karena itu Pemprov berencana mengembangkan kembali lumbung pangan, dengan menyediakan bibit unggul dan ditanam serentak. Sehingga Malut bisa mencapai produksi beras 8 sampai 10 ton per tahun.
“Kita sediakan 15 ribu kilogram bibit unggul, rencananya September mulai ditanam,” tuturnya.
Ia juga menyinggung mengenai produksi sawah yang kerdil atau tidak besar, lantaran saluran irigasi tercemar limbah tambang. “Kita sudah menyurat ke Kementerian terkait soal ini. Supaya ada langkah konkrit. Jangan sampai berdampak ke produksi pertanian warga. Kami tentu tidak mau produksi pertanian tambang,” tukasnya. Ia menambahkan, jika hasil pertanian Malut berhasil ke depan, distribusi hasilnya akan melalui koperasi merah putih maupun sejumlah perusahaan tambang. Sebagian besar hasil pertanian juga akan menyuplai bahan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG). “Ini jadi target yang kedepan kita dorong sampai berhasil. Supaya ketersediaan pangan kita aman dan bermanfaat juga bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(aji/aidil)