Halmaherepadia-Program Makanan Bergizi Gratis yang disalurkan ke sekolah sekolah nampanya belum merata. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kota Ternate belum seluruhnya menerima manfaat MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu. Di Ternate terdapat sejumlah sekolah swasta siswanya belum menerima MBG sejak program dijalankan awal tahun 2025 lalu. Tercatat hampir sebagian besar sekolah swasta belum menerima MBG meski data siswanya telah diminta sejak awal tahun.
Kepala Sekolah SMA Al Khairat Nadra Alkhatiri mengaku sejak program MBG diberlakukan awal tahun lalu, pihak penyelenggara MBG telah meminta data siswa untuk disalurkan MBG. Namun hingga kini realisasinya tak pernah ada. Padahal data penyaluran MBG telah diminta sejak lama. Bahkan minggu lalu pihaknya kembali didatangi penyelenggara MBG untuk mengambil data jumlah siswa kembali.
“Sekolah kami sudah didata sudah hampir setengah tahun. Tapi MBG belum tersalurkan, alasanya belum ada dapur penyalur. Sedangkan ada dapur yang jaraknya tidak sampai 1 kilo meter dengan sekolah mungkin sekitar 100 meter, tapi alasannya tidak masuk dalam daftar,” keluhnya kepada Halmaherapedia, Senin (28/7).
Dia meminta ada perhatian yang sama oleh penyelenggara MBG dan Pemerintah Kota maupun Provinsi agar untuk sekolah swasta. Lantaran sebagian besar SMA swasta belum disalurkan program Presiden Prabowo itu.
“Kami berharap sekolah swasta bisa diberi perhatian yang sama soal realisasi program MBG. Kalau tidak ada ketidakadilan perhatian dari Pemerintah ke sekolah,” keluhnya.
Senada Kepsek SMA IT Albina Sarni S. Walanda mengungkapkan hal serupa. Kata dia, sejak awal tahun sampai saat ini program MBG belum masuk di sekolahnya. “Sampai saat ini program MBG sebagian sekolah swasta belum ada. Kami pun baru diminta data siswa sejak pekan lalu. Itu pun belum tahu kapan pemberian MBG bagi siswa kami,” akunya kepada Halmaherapedia, Selasa (28/7). Sembari berharap program prioritas Pempus itu bisa terealisasi di semua sekolah termasuk sekolah swasta maupun sekolah yang ada di pelosok Maluku Utara.
Sementara itu Kepsek SMK Putra Bahari Umar Muchtar mengaku data siswa sekolahnya sudah diambil sejak lama. Namun sampai saat ini realisasinya tak ada sama sekali. Padahal setiap saat ada petugas yang mengambil data siswa. “Kita berharap Pemerintah berikan perhatian juga ke sekolah swasta, khusus soal program Pempus. Tapi semua tergantung mereka kalau diberikan tentu kami terima,” pungkasnya.(adil/aji)
















