Halmaherapedia— Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap 5 Juni diperingati berbagai kalangan pecinta lingkungan juga diperingati civitas akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun Ternate pada Sabtu (8/6/2024) pagi. Kegiatan ini dipusatkan di Pantai Tobololo Kota Ternate Barat yang selama ini dikenal sebagai pusat konservasi penyu.
Kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Komunitas Konservasi Penyu Orimafala itu, turut dilakukan pelepasan 50 ekor tukik penyu ke laut lepas.
Tukik yang dilepas itu berusia kurang lebih satu bulan yang terdiri dari dua jenis yakni jenis penyu sisik dan penyu lekang.
Kegiatan yang turut dihadiri pemerintah kota Ternate itu, pihak FPIK Unkhair juga turut melaksanakan penandatangan kerjasama dengan pemerintah kelurahan Tobololo sekaligus dijadikan sebagai kelurahan dampingan dari FPIK.
Dekan FPIK Unkhair Dr Riyadi Subur saat menyampaikan sambutan menjelaskan, sebenarnya peringatan hari lingkungan ini dilaksanakan bertepatan dengan 5 Juni tiga hari lalu, namun karena ada halangan sehingga baru dilaksnakan.
Terkait pelaksanaan peringatan ini, sebagai bagian dari cara membangun kesadaran untuk mencintai dan menjaga lingkungan. “Kegiatan hari ini juga adalah bagian penting menjaga alam karena akan dilakukan juga kegiatan pelepasan tukik penyu ke laut,”katanya.
Menurut dia, mungkin bagi sebagian orang menganggap penyu tidak memiliki manfaat apa apa. Tetapi sesunggunya penyu adalah bagian dari mata rantai kehidupan laut yang sangat berarti. “Karena peran penting penyu di alam laut itu dalam proses pelepasan tersebut turut menghadirkan anak anak SD agar mereka juga punya pemahaman terhadap keberadaan penyu yang memiliki peran penting dalam rantai kehidupan laut,”katanya.
Riyadi juga turut mengingatkan soal kekuatiran kondisi lingkungan Maluku Utara yang saat ini sudah dikuasai tambang. Pasalnya usia tambang itu hanya kurang lebih 72 tahun setelah itu apakah lingkungan Maluku Utara masih baik terutama lautnya. Karena itu dia mengajak semua pihak terus bersama melindungi lingkungan dan tidak melakukan hal hal yang merusak tetapi melindungi. Salah satu contoh seperti yang digagas masyarakat dan komunitas konservasi penyu di Kelurahan Tobololo tersebut.
Hal yang sama disampaikan Staf Ahli Bidang Hukum Pemerintahan dan Politik Ardina Radjilun mewakili pemerintah kota Ternate. Dia mengingatkan pesan hari lingkungan hidup agar masyarakat tetap menjaga lingkungan dengan tidak melakukan hal hal yang merusak. Salah satunya menjaga alam lautnya. Dia berharap semua pihak agar dalam momentum hari lingkungan hidup ini dijadikan titik tolak menjaga lingkungan yang dimulai dari diri masing-masing.
Kegiatan ini dihadiri Pemkot, warga dan mahasiswa. Usai ceremony peringatan Hari Lingkungan Sedunia berupa penandatangan perjanjian kerjasama serta pemasangan topi cinta penyu kepada masyarakat dan penggerak komunitas perlindungan penyu Orimafala, dilanjutkan pelepasan tukik bersama. (aji/red)