30 Siswa SMK Kehutanan Manokwari PKL di TNAL

Halmaherapedia—Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata yang berada di Tayawi Kota Tidore Kepulauan menerima 30 siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) siswa Sekolah Menengah Kehutanan (SMK) Manokwari  Para siswa sudah masuk ke TNAL dan ditempatkan di Suaka Paruh Bengkok sejak  19 Agustus 2025. Para siswa akan melakukan PKL  yang akan berakhir pada   Oktober 2025 nanti.

Para siswa dalam menjalani PKL  sebagian materinya  praktek di Suaka Paruh Bengkok, pusat rehabilitasi burung paruh bengkok yang dikelola langsung  Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata.

Animal keeper TN Aketajawe Lolobata  Jamal Adam menjelaskan, para siswa selama di TNAL   dibekali dua materi utama, yakni pemeliharaan atau rehabilitasi satwa burung hasil penyerahan masyarakat dan pengamanan serta pengamatan perilaku burung dalam masa rehabilitasi. Melalui kegiatan ini, mereka diharapkan memahami proses mulai dari penerimaan satwa, perawatan, hingga penilaian perilaku satwa sebelum dilepasliarkan kembali ke alam.

Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Irwan Efendi, S.Pi., M.Sc, menyampaikan pesan kepada para siswa agar serius memanfaatkan kesempatan ini.  Momentum ini menurut Irwan adalah kesempatan belajar yang berharga. Apa yang dipelajari ini akan menjadi bekal ketika menghadapi dunia kerja yang menghadapi masalah serupa di masa depan. “Masalah itu baik di instansi pemerintah, swasta, maupun sebagai warga masyarakat yang peduli akan konservasi kenekaragaman hayati. Singkatnya, adik-adik harus punya kemampuan handling satwa yang baik dan benar”, ujarnya.

 

Sementara pendamping kegiatan sekaligus Ketua Pokja Suaka Paruh Bengkok, Oo Odih Suhendi, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kelestarian alam.  “Saya berharap ke depan adik-adik menjadi rimbawan yang baik. Jadilah orang yang membawa solusi untuk lingkungan hidup,” pesannya.

Kegiatan PKL ini diharapkan tidak hanya memperkuat kompetensi teknis siswa SMK Kehutanan, tetapi juga menumbuhkan kepedulian dan tanggung jawab moral terhadap pelestarian satwa liar, khususnya burung paruh bengkok sebagai salah satu kelompok jenis burung yang menjadi primadona di Maluku Utara.(aji/jamal)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *