Waspada Adanya Cuaca Buruk di Malut

Daerah, Headline287 Dilihat

Halmaherapedia- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ternate mengeluarkan peringatan dini  cuaca buruk di wilayah Maluku Utara (Malut) hingga hari ini Jumat (15/8).

Petugas Prakirawan BMKG Ternate Dewi Makhrantika Madiong menjelaskan cuaca buruk di semua wilayah Maluku Utara (Malut) disebabkan faktor pertumbuhan awan yang cukup signifikan  mengakibatkan munculnya sirkulasi di perairan timur Halmahera dekat Papua. Selain itu faktor lain yang menyebabkan cuaca buruk  yakni  adanya gelombang atmosfer seperti Kelvin dan rossby aktif di wilayah Malut. Sehingga  muncul  gangguan pada atmosfer dan memicu pertumbuhan awan hujan semakin intens.

“Dampak dari fenomena ini curah hujan masih cukup tinggi di Malut pada Agustus ini,” jelasnya kepada Halmaherapedia, Kamis (14/8).

Kata dia, berdasarkan pemantauan cuaca BMKG, sebagian besar kabupaten kota diterjang hujan dengan intensitas ringan, sedang dan lebat. Terutama di Halmahera Barat (Halbar), Ternate, Tidore, Halmahera Tengah (Halteng), Halmahera Selatan (Halsel), Halmahera Utara (Halut), Halmahera Timur (Haltim).

“Hari ini sampai besok curah hujan di sejumlah wilayah Malut masih kuat dan cuaca buruk. Tapi potensinya agak menurun di tanggal 16 sampai 17 Agustus, kemudian naik kembali intensitasnya pada 18 Agustus nanti sampai akhir bulan,” tuturnya.

Ia menambahkan, selain hujan dengan intensitas ringan, sedang dan lebat, tinggi gelombang di perairan Malut mencapai dua meter, terutama di wilayah Taliabu Selatan. Sedangkan di wilayah lainya gelombang bisa mencapai 1,5 meter. “Sedangkan kecepatan angin mencapai 45 km per jam. Ini perlu diwaspadai bagi nelayan maupun pengguna transportasi laut,” tambahnya.

Ia imbau warga terus mencermati informasi cuaca dari sumber resmi MMKT melalui media sosial maupun aplikasi info BMKG, karena di wilayah Malut diprediksi masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan-lebat disertai angin kencang. “Cuaca buruk seperti ini perlu diwaspadai warga. Khusus warga yang berada di bantaran sungai, daerah rawan longsor dan saat ini bepergian luar daerah dengan transportasi laut,” pungkasnya.(aji/adil)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *