Pekan Ini Bangkai Kapal China di Tidore akan Dieksavasi

Targetnya Bangkai Kapal Bisa Dibawa ke Darat  

Headline, Kota Tidore578 Dilihat

Helmaherapedia- Hasil survei Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2022 lalu, menemukan 2 situs bawah laut  di perairan  Soasio  dan Tonguwai Kota Tidore Kepulauan  Maluku Utara. Di Soasio situs bersejarah itu  berada di kedalaman 10-20 m dan di Tongowai di kedalaman 38-42m. Temuan artefak ini terutama keramik dari China di masa Dinasti Ming  atau pada abad 16 Masehi.  Guci yang diduga produksi di Singburi, Thailand, dan meriam Portugis produksi Macao. Selain itu ada juga bangkai kapal yang berada di perairan Soa Sio.

Untuk tindak lanjut temuan bangkai kapal, Badan Pelestarian Kebudayan (BPK) wilayah XXI Maluku Utara berencana melakukan ekskavasi bawah laut untuk menelusuri jejaknya. Ekskavasi  jejak  bangkai kapal  yang diduga  milik Cina  akan  dilaksanakan selama satu  minggu  mulai  Rabu (16 /7/2025)  hingga  (23/7/2025)  mendatang.

Kepala  BPK XXI  Malut Winarto mengaku,  ekskavasi atau penggalian  di bawah laut  perairan Tidore Kepulauan  itu bertujuan  mengungkap keberadaan  bangkai  kapal tua peninggalan sejarah,  terutama situs kapal tua  dan keramik yang diduga  sudah  berusia 500 tahun tersebut. “Ini kali pertama mau dilakukan ekskavasi  di Malut. Kami berupaya agar cagar budaya bawah laut di Malut bisa diselamatkan,”  katanya  kepada Halmaherapedia, Senin (14/7).

Dia bilang  pasca  ekskavasi  akan didata  temuannya dan menjadi bahan untuk direkomendasikan guna  mendorong pelestarian temuan cagar budaya bawah laut yang belum terlestarikan.  “Targetnya ke depan kalau bisa bangkai kapal kita angkat dari laut. Supaya ada pelestarian dan  menjadi salah satu bukti sejarah maritim,”  katanya.

Sementara, Pamong Budaya Muda BPK wilayah XXI Irwansah mengatakan, ekskavasi ini akan melibatkan  para staf BPK maupun arkeolog Yogyakarta, Instruktur dari Makassar, dan akademisi Ilmu Kelautan Universitas Khairun (Unkhair). Ekskavasi bawah laut itu akan berlangsung selama seminggu. “Tujuannya mengungkap misteri bangkai kapal dan keramik di perairan Tidore. Ini berdasarkan riset kami selama satu tahun terakhir,” ujarnya.

Dia juga bilang,  ekskavasi ini akan lakukan di  kedalaman  10 sampai 20 meter. Usai eskavasi  akan dikeluarkan  rekomendasi untuk pelestarian cagar budaya bawah laut. “Ini  titik awal kami  dorong pelestarian cagar budaya,” jelasnya. Bangkai kapal yang karam di Soa Sio Tikep itu  diduga bagian dari kapal milik China. Namun dugaan ini bersifat sementara lantaran belum ada bukti kuat. “Pembuktiannya  setelah  ada penggalian dan  analisis hasilnya,” tutupnya. (aji/editor)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *