Halmaherapedia — Tanggal 2 Mei yang diperingati setiap tahun sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas),memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia dan Maluku Utara khususnya . Terutama melihat angka buta huruf di daerah ini.
Ternyata sesuai data statistic masih ada ribuan orang yang buta huruf atau tidak bisa baca tulis. BPS mencatat, Sulawesi Utara merupakan provinsi dengan penduduk dewasa dengan buta huruf paling sedikit, yakni 0,19%. Diikuti DKI Jakarta sebanyak 0,31%. Sementara itu, Papua menjadi provinsi dengan penduduk dewasa dengan buta huruf terbanyak mencapai 18,81% pada 2022.
Secara nasional menunjukan masih ada 1,2 persen penduduk Maluku Utara buta huruf. Data BPS tahun 2022 yang dirilis Juli 2023 menunjukan, angka buta huruf masih terbilang banyak di Maluku Utara. Sementara BPS mencatat, ada 3,65% penduduk berusia dewasa atau 15 tahun ke atas yang mengalami buta huruf di Indonesia pada 2022. Angka ini lebih rendah 0,31% poin dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar 3,96%.
Sekadar diketahui daerah dengan angka buta huruf terendah di Indonesia disabet provinsi tetangga Maluku Utara yakni Sulawesi Utara. Tercatat sebagai provinsi dengan penduduk dewasa buta huruf paling sedikit, yakni 0,19%. Di atasnya, ada penduduk dewasa buta huruf di DKI Jakarta dan Maluku yang masing-masing 0,31% dan 0,60%.
Sementara Papua menjadi provinsi dengan penduduk dewasa dengan buta huruf terbanyak mencapai 18,81% pada 2022. Posisinya diikuti oleh Nusa Tenggara Barat dengan persentase sebesar 11,03%. Kemudian ada Sulawesi Selatan yang memiliki penduduk dewasa buta huruf sebanyak 6,69%. Adapun penduduk dewasa buta huruf di Jawa Timur tercatat sebanyak 6,68%. Lalu, ada 6,18% penduduk dewasa buta huruf yang terdapat di Sulawesi Barat.
Berikut data tingkat buta huruf di Indonesia menurut provinsi pada 2022:
- Papua: 18,81%
- Nusa Tenggara Barat: 11,03%
- Sulawesi Selatan: 6,69%
- Jawa Timur: 6,68%
- Sulawesi Barat: 6,18%
- Kalimantan Barat: 6,04%
- Jawa Tengah: 5,74%
- Nusa Tenggara Timur: 5,37%
- DI Yogyakarta: 4,85%
- Bali: 4,47%
- Sulawesi Tenggara: 4,21%
- Lampung: 2,75%
- Papua Barat: 2,36%
- Kalimantan Utara: 2,29%
- Bengkulu: 2,2%
- Sulawesi Tengah: 1,95%
- Jambi: 1,9%
- Banten: 1,84%
- Kepulauan Bangka Belitung: 1,83%
- Aceh: 1,75%
- Kalimantan Selatan: 1,64%
- Gorontalo: 1,58%
- Jawa Barat: 1,51%
- Sumatera Selatan: 1,35%
- Maluku Utara: 1,22%
- Kalimantan Timur: 1,03%
- Kepulauan Riau: 0,98%
- Sumatera Utara: 0,89%
- Kalimantan Tengah: 0,88%
- Riau: 0,82%
- Sumatera Barat: 0,71%
- Maluku: 0,6%
- DKI Jakarta: 0,31%
- Sulawesi Utara: 0,19%. (aji/red)