Pemerintah  Genjot Hilirisasi Kelapa, Dimulai dari Maluku Utara

Daerah, Headline45 Dilihat

Halmaherapedia– Sebagai salah satu sentra produksi kelapa di Indonesia, tidak salah  pemerintah Republik Indonesia melakukan  hilirisasi produksi kelapa  yang dimulai dari Maluku Utara.   Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah mendorong hilirisasi  pertanian kelapa yang dimulai dari Maluku Utara dan Morowali.
“Kita akan  dorong hilirisasi ke depan, khususnya kelapa yang punya potensi luar biasa. Kalau kita hilirisasi kelapa, value-nya atau nilai tambah bisa 100 kali lipat, ini kita dorong,” kata  Andi Amran Sulaiman di  di Jakarta  Senin (15/12/2025) sebagaimana dilansir dari detik.com.

Jelas Amran  satu pabrik pengolahan kelapa sudah berproduksi di Maluku Utara. Dua lainnya diperkirakan  ikut bekerja 2026 mendatang.  Dia menyampaikan bahw kegiatan ini nanti  dibantu oleh Menteri Investasi dan  Kepala BKPM  Rosan Roeslani dan BUMN terkait. Amran juga menyebutkan, Indonesia akan memiliki pabrik pengolahan kelapa lain di Morowali, Sulawesi Tengah.

“Kita sudah bangun pabrik kelapa oleh swasta di Maluku Utara. Satu sudah giling, sudah produksi, dan InsyaAllah tahun depan ada dua unit. Kemudian bersama  BUMN, juga di Morowali dan rencana tempat-tempat lain,” terang Amran. Bahkan  pemerintah juga akan membangun pabrik pakan ternak dan produksi day old chick (DOC) atau anak ayam. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan kestabilan industri peternakan ayam di Indonesia.

Perempuan Halmahera sedang mengolah kelapa untuk kopra. Foto:: Achmad Rizki Muazam/Mongabay Indonesia.

“Kita akan membangun pabrik pakan. Kemudian DOC untuk peternak-peternak kita. Jadi ada jaminan pakan dengan harga yang stabil, DOC dengan harga yang stabil, dan seterusnya. Vaksin dan seterusnya,” kata Amran.

Sebelumnya Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyebut proyek hilirisasi kelapa bakal berjalan di Morowali, Sulawesi Tengah dengan nilai investasi US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,66 triliun (kurs Rp 16.600).

“Hilirisasi tidak hanya berkonsentrasi di mineral, tapi juga di perkebunan, agrikultur, dan juga kelautan. Saya contohkan sedikit di bidang perkebunan, yaitu di kelapa, kita juga sudah mulai di kelapa, di daerah Morowali, itu hasilnya masuk kurang lebih US$ 100 juta,” ujar Rosan dalam rapat kerja dengan komisi XII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Proyek tersebut diperkirakan mampu menyerap 10 ribu tenaga kerja dan akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2026. 500 juta butir kelapa juga bakal terserap setiap tahun.

“Penciptaan lapangan kerja mencapai 10 ribu orang. InsyaAllah pada pertengahan tahun 2026 ini pabriknya akan selesai di daerah Morowali, dan itu akan menyerap 500 juta butir kelapa setiap tahunnya,”sebut Rosan. (aji/detik)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *