Infrastruktur Logistik Pangan Perlu Dibenahi  

Daerah, Headline21 Dilihat

Halmaherapedia– Persoalan infarstruktur logistic  dan panjangnya rantai pasok pangan menjadi masalah serius di provinsi Maluku Utara.  Tantangan  ini  dihadapi dalam penyediaan pangan   di daerah ini.

Hal ini dibahas dalam pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi  Penyediaan Infrastruktur Logistic  yang berlangsung di Sofifi Ibukota Provinsi  Maluku Utara  Selasa (4/11/2025).

Dalam rapat ini terungkap sejumlah persoalan, yakni  menyangkut kelangkaan bahan pangan   akibat sebaran area produksi dan  distribusi hasil panen.

Karena masalah ini, Pemerintah Provinsi Maluku Utara berusaha  berusaha memperkuat fondasi   ketahanan pangan daerah dengan menyediakan infrastruktur logistik pangan. Langkah ini bertujuan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan merata, bagi seluruh lapisan masyarakat.

Asisten I Pemerintahan dan Kesra Kadri Laetje  saat membuka pertemuan mewakili gubernur, menyampaikan bahwa penyediaan infrastruktur pangan yang berkelanjutan seperti jalan tani, bendungan, embung, jaringan irigasi, lumbung dan gudang cadangan pangan, penting dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. “Infrastruktur menjadi locus penyimpanan dan pengelolaan bahan  pokok untuk cadangan pangan masyarakat” katanya.

Salah satu hal yang menjadi  sorotan juga dalam  pertemuan ini adalah sistem logistik pangan di Malut, terutama terkait kurangnya fasilitas infrastruktur logistic.Selain itu panjangnya rantai pasok  menyebabkan sulitnya menjaga mutu produk pangan yang  mudah rusak. Kondisi  ini jika terus berlanjut akan memicu terjadinya kerawanan pangan.

Infrastruktur pangan masyarakat ini sebanarnya berperan  mengatasi kerawanan pangan, keadaan darurat, dan gangguan produksi pada musim kemarau.

Selain masalah itu ditekankan juga  pentingnya membangun sistem distribusi pangan yang lebih adaptif. Meliputi peningkatan armada logistik antar-pulau, hingga dukungan pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai.

Selain itu keberadaan gudang cadangan pangan juga  harus tersedia. Dia  mengatakan salah satu subsistem di dalam  rantai pasok pangan dari produsen sampai ke konsumen adalah fasilitas gudang cadangan pangan yang harus memadai.

“Pengelolaan gudang pangan dapat dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (Perusda) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, dan juga melalui kerjasama pemerintah dengan pihak swasta” katanya. Kadri berharap  semua pihak dapat mensinkronkan dan mengoordinasikan penyediaan infrastruktur logistik pangan di Maluku Utara sebagai langkah konkret mendukung kemandirian pangan.(aji)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *