Halmaherapedia- Pembangunan gedung perawatan jantung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie (ChB) tahap III tahun 2025 mencapai 95 persen. Gedung yang dibangun dengan anggaran alokasi umum (DAU) sebesar Rp.15 Miliar ini sebagiana besar fisiknya tengah selesai.
“Progres pembangunan gedung jantung sudah hampir selesai. Saat ini dalam tahap finishing, karena masih belum dipasang vinil di lantai dua bangunan. Jadi awalnya kita targetkan selesai akhir Oktober, tapi bahannya bangunanya terlambat datang waktu pengerjaan diperpanjang. November ini ditargetkan selesai,” tandas Direktur RSUD ChB dr. Alwia Assegaf kepada Halmaherapedia, Minggu (2/10/2025).
Alwia yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malut ini menjelaskan bahwa pembangunan gedung untuk perawatan jantung RSUD ChB tuntas 100 persen pada akhir November ini. Selanjutnya alat-alat kesehatan akan didatangkan. Sejauh ini peralatan untuk gedung perawatab jantung yang dianggarkan melalui APBD sebesar Rp9,5 Miliar sebagian sudah ada, sedangkan alat kesehatan lain masih dalam proses. Alat kesehatan bantuan program Strengthening Indonesia’s Healthcare Referral Network (SIHREN) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang bertujuan memperkuat sistem layanan rujukan kesehatan di Indonesia, terutama dalam menangani penyakit utama seperti Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU-KIA) yang bekerjsama dengan World Bank, sejak Agustus lalu telah dilakukan peninjauan persiapan kedatangan alat.
“Kalau sudah klir semua fasilitasnya laporan akan disampaikan ke Kemenkes, mereka akan datang untuk visitasi. Kemudian alatnya segera didatangkan. Harapannya akhir tahun 2025 alat sudah pasang dan gedung perawatan jantung bisa segera jalan,” harapnya.
Menurutnya target operasi gedung jantung pada 2026 mendatang. Hal ini karena masih membutuhkan waktu memasang alat kesehatan batuan Shireen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan pengurusan izin untuk penggunaan alat gedung jantung yang memiliki radiasi. Selain itu RSUD ChB juga meyiapkan tenaga kesehatan untuk pengoprasian gedung jantung. “Rencananya operasi gedung ini awal tahun mendatang,” tuturnya.
Dia bilang saat rapat dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agustus lalu diputuskan RSUD ChB 2026 sudah bisa laksanakan bedah jantung terbuka. Sementara menjalankan operasi gedung itu membutuhkan tambahan fasilitas kesehatan. Karena itu Gubernur, sebelumnya telah menyurat ke Kemenkes dan RSUD ChB akan mendapatkan bantuan tambahan sebesar Rp 11 Miliar, untuk pemenuhan fasilitas kesehatan. “Kita berharap akhir tahun ini gedung perawatan jantung tuntas dan diresmikan. Sehingga tahun mendatang sudah bisa dilakukan pelayanan bedah jantung terbuka agar tidak ada pasien yang dirujuk ke luar lagi,” pungkasnya.











