Canangkan Sebasah untuk Jaga Ekosistem Laut dari Sampah

Headline, Nasional822 Dilihat

Halmaherapedia—Sampah laut menjadi salah satu masalah paling krusial kawasan laut   terutama untuk wilayah dengan geografi pulau-pulau seperti Maluku Utara. Khusus kota Ternate sebagai  pusat aktivitas dan mobilisasi masyarakat  antarpulau, menanggung beban sampah termasuk laut yang luar biasa.   Terkait masalah ini, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mencanangkan program Laut Sehat Bebas Sampah (Sebasah). Peluncuran program ini dilaksanakan pada, Rabu (6/8/2025) saat Groundbreaking Pengembangan Kawasan Mangrove Nasional di Kamal Muara, Jakarta Utara.
Langkah ini menjadi sangat penting dalam upaya kolektif mengatasi masalah sampah laut dan memulihkan ekosistem pesisir Indonesia serta menjaga habitat hutan mangrove.

Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan dalam acara itu menyampaikan bahwa permasalahan sampah laut tidak bisa ditangani secara sektoral. Diperlukan kerja sama lintas kementerian, pemerintah daerah, masyarakat, hingga sektor swasta.

“Program Laut Sebasah adalah langkah konkret kami untuk mengelola sampah laut dari hulu ke hilir secara terpadu. Kami menggandeng KLHK, Kementerian PUPR, Pemprov DKI Jakarta dan Bali, serta berbagai pemangku kepentingan,” ujar Wamen Didit.
Dikutip dari KKP.go.id, kegiatan ini menjadi simbol kuat kolaborasi multipihak dalam menjaga laut tetap bersih, sehat, dan produktif.

*Kawasan Mangrove Nasional*

Kesempatan yang sama, KKP juga memulai pembangunan Kawasan Mangrove Nasional yang dirancang sebagai pusat rehabilitasi, konservasi, edukasi, serta wisata mangrove berbasis masyarakat. Kawasan ini akan dibudidayakan dengan 202 jenis mangrove asli Indonesia, didukung dengan fasilitas kultur jaringan.

“Ekosistem mangrove adalah pelindung alami pesisir dan penyimpan karbon biru. Kami ingin kawasan ini menjadi percontohan nasional untuk pelestarian ekosistem mangrove yang berkelanjutan,” kata Didit.

Kawasan Mangrove Nasional juga akan difungsikan sebagai pusat penanganan sampah yang terintegrasi, memperkuat konektivitas antara pelestarian lingkungan dan ekonomi biru berbasis masyarakat.

Wamen Didit mengingatkan pentingnya menjaga laut demi masa depan generasi mendatang. Laut yang sehat dan bebas sampah merupakan fondasi bagi ketahanan pangan, perubahan iklim, dan kesejahteraan bangsa.

“Dengan laut yang lestari, kita menyelamatkan lingkungan dan membuka peluang besar bagi perekonomian kelautan. Kita menjaga laut sebagai sumber kehidupan dan kesejahteraan Indonesia,” ajaknya.

Program ini merupakan implementasi dari lima kebijakan ekonomi biru yang digagas KKP untuk mewujudkan laut sehat sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.(aji/rilis KKP)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *