Ombudsman Bicara Buruknya Layanan RSUD Chasan Boesoirie

Soal Keabisan Cairan Dialisis, Dinkes dan BPJS Harus Turun Tangan

Daerah, Headline584 Dilihat

Halmaherapedia— Buruknya  layanan  dan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah  RSUD Hasan Boesoerie (ChB )  mendapat perhatian dari Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Maluku Utara.  Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman Maluku Utara, Alfajrin A. Titaheluw menyampaikan bahwa,   habisnya stok cairan cuci darah (dialisis) bagi pasien gagal ginjal, stok Hb yang dilaporkan menipis,  hingga ada  pasien dirujuk ke rumah sakit lain  di Maluku Utara, seperti   RSUD Tidore Kepulauan dan RSUD Tobelo, adalah persoalan  serius.

Atas nama Ombudsman menyayangkan buruknya manajemen rumah sakit dalam mengantisipasi kekosongan kebutuhan dasar medis. “Rumah sakit, bukan layanan administratif seperti Dukcapil. Ketika stok habis, nyawa pasien bisa terancam,” katanya  Rabu, (6/ 7/2025).

Dia  bilang  pihak manajemen rumah sakit semestinya memiliki rencana mitigasi dalam menghadapi situasi darurat semacam ini.

“Semestinya  bisa diantisipasi. Kalau terus dibiarkan, ini menjadi indikator kegagalan sistemik dalam pelayanan rumah sakit,” ujarnya. Dia juga soroti  peran Dewan Pengawas (Dewas) rumah sakit yang dinilai kurang aktif  menjalankan fungsi pengawasan. “Bagaimana sikap Dewas terhadap kondisi ini? Harusnya mereka bisa lebih responsif melihat fenomena ini sebagai persoalan manajerial yang serius,”katanya.

Dia mendesak Pemerintah Provinsi Maluku Utara agar turun tangan membenahi manajemen RSUD.  Setelah kunjungan Wakil Menteri Kesehatan lalu mestinya ada langkah perbaikan. Pendampingan dari Kemenkes penting, tapi kalau manajemennya masih buruk, pendampingan pun tidak akan efektif.

Lebih lanjut, Alfajrin mengatakan,  kekosongan stok dialisis bukan masalah tunggal, melainkan gejala dari persoalan yang lebih besar. “Ini bukan hanya soal habisnya cairan atau jarum fistula. Ini soal bagaimana layanan kesehatan dikelola,”tambahnya.

Ombudsman  lantas meminta Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan segera turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut. “Mereak harus proaktif. Masalah ini tidak bisa dianggap sepele,” tegasnya.(ifal/aji)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *