Halmaherapedia – Gedung yang akan digunakan dalam program Sekolah Rakyat. yaitu Balai Latihan Kerja (BLK). Fasilitas yang berada di bawah Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi saat ini dalam tahap penyelesian renovasi. Di Ternate Maluku Utara renovasi ringan sedang lakukan. Sekolah Rakyat ini dari jenjang SD, dan ditujukan bagi anak-anak putus sekolah, khususnya siswa kelas 5 dan 6 dari keluarga kurang mampu.
Soal sekolah rakyat ini Anwarudin dari Tim Percepatan Sekolah Rakyat Kota Ternate mengatakan, rekrutmen siswa tengah berlangsung. Perekrutan didasarkan data Kementerian Sosial dan BPS. Sasarannya keluarga kategori miskin dan miskin ekstrem.

Di bilang terkait penggunaan BLK tidak boleh diubah fungsi utama gedung. Ruang pelatihan tetap ada, namun disesuaikan agar dapat digunakan sebagai ruang belajar bagi anak-anak putus sekolah.
Dalam program Sekolah Rakyat ini Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) turut juga terlibat dalam proses verifikasi dan rekrutmen. Data awalnya diambil dari Kementerian Sosial, namun validasi dilakukan oleh pendamping PKH dan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Data kemiskinan kami kombinasikan dengan data anak tidak sekolah dari Dapodik.Kami mencari anak miskin yang putus sekolah,” kata, Anwarudin, Selasa, (22 /07 2025). Menurut dia, data dari pusat bersifat by name by address dan mencakup sekitar 3.000 anak usia kelas 5 dan 6 di Kota Ternate. Namun belum seluruhnya dipastikan telah putus sekolah.
“Nanti ada data Dapodik dari Dinas Pendidikan akan dicocokkan. Kalau ada yang cocok, berarti anak itu masuk kriteria: miskin dan putus sekolah,” ujarnya.
BPS juga akan melakukan verifikasi lapangan. Jika ditemukan kasus seperti rumah layak huni tapi masuk dalam desil 1 (kategori sangat miskin), datanya akan dikaji ulang. “Kami musyawarahkan dulu, lalu ada kunjungan dari BPS,” kata Anwarudin.
Untuk Sekolah Rakyat tahun ini ada tiga tahap: 1A, 1B, dan 1C. Lokasi di BLK Ternate termasuk tahap 1C. menyusul. Usulan penggunaan gedung BLK baru disetujui sebulan lalu lewat kerja sama antara Kementerian Sosial dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Seara nasional 60 BLK di Indonesia dijadikan Sekolah Rakyat termasuk di Ternate. Tiap lokasi minimal memiliki empat rombongan belajar, masing-masing berisi 25 siswa. “Untuk jenjang SMP dan SMA, jumlah siswa cukup besar. Tapi jenjang SD terbatas, karena anak-anak masih tergantung pada orang tua,
Sekolah Rakyat SD di BLK Ternate dikhususkan bagi anak usia kelas 5 dan 6. Pertimbangannya, di jenjang ini sudah lebih mandiri mengikuti pendidikan berasrama. “Mereka sudah bisa mandi, makan, dan cuci pakaian sendiri. Satu pengasuh bisa menangani 12 anak,” tutupnya.(Aji iCal.,”katanya mengakhir. (Aji/rifal)











