Halmaherapedia– Kerja keras tim ekskavasi para ahli dan Balai Pelestarian Kebudayan (BPK) wilayah XXI Maluku Utara (Malut) menemukan fragmen guci, keramik, forno serta bangkai kapal di perairan Soa Sio Tidore Kepulauan (Tikep) sejak Rabu (16/7/2025). Umur hasil temuan barang bersejarah itu sudah ribuan tahun. Keberadaanya diperkirakan tenggelam bersama kapal di masa perdagangan dan pelayaran era 1.600-an.
Saat ekskavasi hari pertama tim menemukan fragmen guci di kedalaman 7 meter, dan pada kedalaman 17, Memasuki 18 meter turut ditemukan bangkai kapal, forno serta keramik China di masa perdagangan rempah. Ketua tim Eksavasi yang juga Pamong Budaya Muda BPK wilayah XXI Irwansah kepada Halmaherapedia, Minggu (20/7) menjelaskan, meskipun sudah dilakukan penggalian atau eksavasi bawah laut namun belum dapat dismpulkan bangkai kapal yang tenggelam berbeda di perairan Tidore sebagai kapal China atau milik bangsa Eropa.

Hal ini perlu diuji terlebih dahulu di laboratorium arkeologi. Tujuannya bisa diketahui jenis kayu dari kapal yang tenggelam dan usia kapal tersebut. Karena itulah akan kembali dilakukan eksavasi untuk mendorong dilakukan uji bangkai kapal di laboratorium. ”Tujuannya agar dapat diketahui jenis dan asal kapal yang tenggelam. Apakah milik China atau bangsa Eropa sebagaimana dugaan sementara,”jelasnya.
Adanya temuan itu BPK, akan dikeluarkan rekomendasi terutama dalam upaya menyelamatkan dan melindungi cagar budaya bawah air di situs Soasio. Menurutnya, situs bawah laut Soa Sio Tidore ini berpotensi dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Terutama untuk wisata sejarah atau wisata selam di kota Tidore kepulauan. Tentu dengan tetap menjaga kelestariannya situs tersebut.

“Segera kita rekomendasikan ke Pemkot Tidore dan Pemerintah Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk dikembangkan,”ujarnya.Selain itu menambah data base temuan cagar budaya bawah laut dan mengungkap data sejarah dan arkeologi di Kepulauan Maluku khususnya di Malut.(aji/editor)











