Potensi Perikanan  Malut  Besar,  Baru 9% Dikelola

Pencemaran Lingkungan dan  Minim Infrastruktur  jadi Problem

Daerah, Headline27 Dilihat

Halmaherapedia-Potensi perikanan dan kelautan di provinsi Maluku Utara sangat menjanjikan. Sayangnya upaya menggenjot potensi yang ada belum berjalan maksimal. Hal ini mengemuka dalam seminar Penyusunan Dokumen Investasi Siap Ditawarkan (Ready to Offer) di Lantai 5 Hotel Batik Rabu (05/11/25).

Seminar mengangkat tema “Peluang Emas Investasi Ternate, Proyek Strategis Dengan Insentif PPN Siap Ditawarkan itu mengungkap potensi di bidang perikanan dan permasalahan yang dihadapi saat ini.

Seminar  yang bertujuan membeberkan peluang dan potensi riil yang dapat ditawarkan kepada investor, serta menyusun dokumen strategi promosi investasi yang komprehensif dan terintegrasi itu turut dihadiri sejumlah pihak terkait yakni Pemprov Maluku Utara, PPN Ternate akadimisi hingga para pengusaha di bidang perikanan.

Melalui seminar ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju transformasi ekonomi maritim Maluku Utara dengan semangat peningkatan nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat pesisir.

Asisten II Setda Maluku Utara, Ir. Sri Haryanti Hatari,M.Si, mewakili Gubernur saat membuka  seminar, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara, khususnya sektor kelautan dan perikanan. Dia bilang, Maluku Utara memiliki potensi sumber daya laut  sangat besar, namun masih menghadapi  permasalahan signifikan dalam mengelola industri perikanannya yang ada.

Sri  menegaskan, Pemerintah Provinsi Maluku Utara berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif dan siap menjadi mitra baik dengan menyederhanakan perijinan, memberikan insentif yang proporsional, dan memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku.

Untuk potensi sumber daya  perikanan  berdasarkan simpulan  seminar tersebut,  Maluku Utara memiliki potensi  perikanan sangat besar. Hanya saja baru  dimanfaatkan sekitar 9% dari total potensi lestari.

Dalam hal investasi di Maluku Utara memang mengalami  peningkatan investasi  hanya saja focus di bidang pertambangan mencapai 37,5%   sementara di sector kelautan hanya 10,08%.

Di sector perikanan dan kelautan permasalahan pengelolaan  perikanan juga terbilang cukup besar.

Seperti disuarakan Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate Kamaruddin SPi. Dia membeber  masalah seriusnya  dampak industry ekstraktif yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan  juga keterbatasan infrastruktur ,dan kapasitas minim  menyimpan hasil  tangkapan nelayan.

Dengan seminar ini, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara, khususnya di sektor kelautan dan perikanan, dan mewujudkan industri perikanan yang berkelanjutan di kawasan PPN Ternate.

Dalam seminar ini turut dipaparkan tiga proyek utama yang telah  dinyatakan layak secara teknis, finansial, dan lingkungan.Yaitu industri pengalengan ikan, industri rantai dingin, dan pengolahan ikan.

Terkait  kerja sama pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, berkomitmen mendorong kemitraan antara pemerintah,dunia usaha,akademisi, dan masyarakat nelayan guna membangun ekosistem industri perikanan yang produktif, inklusif, dan ramah lingkungan.(aji/rilis Pemprov)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *